| (Poster Film Sore: Istri dari Masa Depan / Dok. Internet) |
Judul Film : Sore : Istri dari Masa Depan
Genre : Romantis Fantasi, Drama, Sains Fiksi
Durasi : 119 menit
Sutradara : Yandi Laurens
Rating : 4,8 / 5
Mulai Tayang : 10 Juni 2025
Lpmvisi.com, Solo — Film Sore: Istri dari Masa Depan mengisahkan tokoh Jonathan (Dion Wiyoko) dengan lawan mainnya Sore (Sheila Dara). Film berdurasi 119 menit ini sudah dapat ditonton sejak 10 Juni 2025. Film ini sudah ditonton lebih dari 3 juta penonton di Indonesia. Tidak hanya itu, Sore: Istri dari Masa Depan memenangkan beberapa penghargaan, yaitu Festival Film Bandung 2025 dan Festival Film Wartawan 2025.
Film ini mengisahkan Jonathan, seorang fotografer berasal dari Indonesia yang hidup di Kroasia dengan kesehariannya yang sunyi dan kosong. Jonathan menjalani hari-harinya di Kroasia dengan pola hidup tidak sehat, dia hidup serba bebas tanpa memperdulikan kesehatan tubuh dan orang di sekitarnya. Hidup Jonathan sangatlah monoton bak hidup tanpa arah, memotret pun tidak ada makna dalam gambarnya. Hidup Jonathan mulai berubah ketika muncul seorang perempuan bernama Sore yang mengaku sebagai istrinya yang datang dari masa depan.
Meski Sore sempat ditolak kehadirannya, tetapi Sore selalu muncul kembali di hadapannya. Hal aneh mulai terjadi ketika Sore mengetahui semua detail hidup Jonathan yang tidak diketahui orang lain. Jonathan mulai membuka diri sedangkan Sore dengan sabar mendampingi untuk mengubah pola hidup Jonathan menjadi lebih sehat dan berwarna. Hadirnya Sore mengajak Jonathan untuk bisa melihat sisi lain hidup yang lebih hangat.
Hadirnya Sore di masa depan dengan satu tujuan, menyelamatkan hidup Jonathan. Sore sudah mengetahui bahwa di masa depan, Jonathan akan menghadapi nasib tragis akibat kebiasaan yang cenderung merusak diri. Setiap harinya, Sore berusaha mengubah pola hidup Jonathan diawali dengan mengajarinya makan teratur, mengajak olahraga, mengurangi rokok dan alkohol, serta mulai mengajari bagaimana menghargai hal kecil di sekelilingnya. Dalam proses tersebut, benih cinta mulai tumbuh antara Jonathan dan Sore. Meski awalnya Jonathan enggan percaya bahwa Sore benar-benar istrinya dari masa depan.
Di tengah kehidupan romantis mereka, konflik mulai terlihat ketika Jonathan sadar bahwa waktu kebersamaan Sore dengannya memiliki batas. Sore tidak bisa selamanya terus tinggal di masa kini. Kehadiran Sore dari masa depan memiliki keterikatan takdir yang akan membawanya kembali ke waktu yang seharusnya, yaitu masa depan.
Adanya bukti-bukti keterbatasan waktu membuat Sore juga tersadar bahwa kehadirannya dari masa depan bukan hanya untuk mengubah takdir, tetapi untuk sekadar memperingatkan Jonathan tentang penyakit yang akan membahayakan nyawanya di masa depan. Sore akhirnya mengerti kehadirannya hanya untuk membantu Jonathan belajar menghargai hidup, bukan untuk mengubah takdir masa lalu.
Puncak cerita ini terjadi ketika Sore perlahan menghilang untuk kembali ke masa depan. Jonathan yang dulunya keras dan egois kini mulai berubah menjadi sosok lembut, bertanggung jawab, serta mencintai diri. Jonathan mulai berjanji kepada dirinya untuk selalu menjaga dirinya serta melanjutkan hidup sesuai pesan dari Sore.
Dari sisi cerita, film ini bukan hanya mengajarkan soal cinta saja, tetapi tentang bagaimana seseorang belajar menghargai waktu yang ada, kesehatan, serta mencetak memori kebahagian bersama. “Ada tiga hal yang tidak bisa diubah, masa lalu, rasa sakit, dan kematian.” Sepenggal dialog dalam film ini yang melambangkan perjalanan emosional serta kehangatan.
Meski film ini mengandung unsur fantasi waktu, film ini dapat dirasa manusiawi dan dekat dengan kehidupan nyata. Karakter Sore dan Jonathan menyadarkan kita bahwa cinta sejati bukan tentang milik yang abadi, melainkan tentang kehadiran di waktu yang tepat untuk saling menyembuhkan. (Shelinda Auliya N.H)
0 Komentar