(Pemaparan oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran saat acara #IPK / Dok. Hilal) |
Lpmvisi.com, Solo — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi tuan rumah kedua dalam serangkaian event Indonesia Punya Kamu (#IPK) 2025, yang sebelumnya digelar di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Agustus 2025. Indonesia Punya Kamu adalah kegiatan kolaborasi antara GarudaTV, Okezone, Antara, serta ON US ASIA yang mengajak anak muda turut memajukan Indonesia melalui para pembicara yang dihadirkan. Kegiatan #IPK Goes to UNS dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025) di Auditorium G.P.H. Haryono Mataram UNS. Kegiatan ini menghadirkan pembicara ternama seperti Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman hingga Walikota Surakarta, Respati A. Ardianto.
Kegiatan dengan tema utama “Power up: Charge your future. Upgrade Karier, Energi, dan Finansialmu biar ngga low-batt di Masa Depan” ini diawali dengan narasi dan pemaparan oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran. Andi Amran mengawali narasi dengan tema tersendiri, yaitu Menyatukan Daya Pertanian, Infrastruktur, dan Potensi Daerah. Ia memaparkan rencana Presiden Prabowo menenai target swasembada pangan dalam satu tahun.
“Di 20 Oktober 2024 pak Presiden menargetkan swasembada pangan ini dalam 4 tahun, nah pada November 2024 turun targetnya menjadi 3 tahun. Dan pada sidang paripurna Januari kemarin targetnya menjadi 1 tahun. Ini yang harus kita kerjakan,” ucapnya. Hingga saat ini, Indonesia sudah menghentikan impor beras dan menyebabkan harga beras melonjak turun hingga level terendah, karena Indonesia sebelumnya merupakan salah satu negara dengan impor beras terbesar.
“Oktober kemarin, FAO memprediksi beras Indonesia mencetak rekor produksi beras hingga 35,6 juta ton, itu sudah rekor tertinggi sejak tiga tahun lalu. Negara lain tidak mau Indonesia swasembada pangan, karena Indonesia nomor 4 dalam impor beras. Hal ini menyebabkan harga beras dunia terjun bebas ke harga terendah. Artinya kita sudah bisa lebih baik dari Amerika, masyarakat Indonesia berkontribusi terhadap keadaan seluruh dunia, dan ada UNS di dalamnya,” tegasnya.
Beliau mengajak para mahasiswa untuk turut berkontribusi untuk Indonesia dengan memberikan motivasi dan mengatakan untuk berani mengambil resiko serta merasakan tekanan untuk bisa sukses di masa depan. “Kalau mau berhasil, anda harus berasa dalam tekanan. Kalau mau sukses, anda harus berada dalam tekannan. Manusia manusia sukses lahir karena tekanan yang dihadapi. Tidak ada itu istilah muda hura-hura tua kaya raya mati masuk surga,” tambahnya.
| (Pemberian Bantuan Kepada Mahasiswa Yatim Piatu oleh Menteri Pertanian RI / Dok. Hilal) |
Di akhir sesi pemaparan, Andi Amran turut membagikan rezeki kepada para peserta, yang merupakan mahasiswa UNS dengan status yatim piatu. Beliau juga berpesan agar para mahasiswa agar dapat selalu semangat.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dan sambutan oleh Walikota Surakarta, Respati Achmad Ardianto. Beliau mengutarakan mengenai kondisi yang dihadapi Generasi saat ini dimana kasus kesehatan mental menjadi penting bagi masyarakat serta rencana kota solo kedepannya. “Saya tidak menyalahkan dengan generasi sekarang, tapi yang dibutuhkan generasi sekarang adalah tentang mental health atau mental issue menjadi penting. Di kota Solo, tahun depan kita menganggarkan hingga 12 miliar khusus menghadirkan psikolog klinis gratis untuk warga yang ada di sini,” terangnya dalam sambutan.
Ia juga mengatakan mengenai perilaku generasi sekarang yang kurang bisa berinteraksi secara nyata karena seringnya berinteraksi melalui media sosial. “Temen-temen kalo ditanya malu-malu atau tidak confident dan lain-lain. Ini jadi penting, karena eksistensi aktualisasi temen-temen adanya di media sosial. Pembuktian diri melalui media sosial, tidak melalui tatap muka. Saya pastikan teman teman di sini followermu, ketika kamu sakit tidak akan menjengukmu,” ucapnya.
Dari hal tersebut beliau memberikan wejangan kepada para mahasiswa yang menghadiri acara agar dapat menjaga dengan baik teman-teman yang telah menemani. “Teman-teman, tetangga, sanak saudara kalian adalah investasi masa depan, investasi sosial yang harus kalian pegang, bukan followermu. Di pemerintahan untuk menilai suatu kebijakan publik atau kebijakan pemerintah, Kurangi Atraksi Perkuat Substansi. Biasanya kepala-kepala daerah yang kebanyakan atraksi, substansinya biasanya tidak tercapai. Ini penting bagi pendidikan politik rekan semua,” tutupnya. (Hilal)
0 Komentar