(Sampul buku “Sherlock Holmes: The Hound of The Baskervilles” / Dok. pribadi)
Judul Buku : Sherlock Holmes: The Hound of The Baskervilles (Anjing Setan)
Penulis : Arthur Conan Doyle
Penerjemah : Sendra B. Tanuwidjaja
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Tahun Terbit : 2025 (Cetakan ke-7)
Kota Terbit : Jakarta
Genre : Novel, Fiksi gotik, Cerita detektif, Misteri, Fiksi kriminal
Jumlah Halaman : 208
ISBN : 9786020632599
ISBN Digital : 9786020395029
“The world is full of obvious things which nobody by any chance ever observes.” - Arthur Conan Doyle, The Hound of the Baskervilles.
Lpmvisi.com, Solo — Novel
Sherlock Holmes: The Hound of the
Baskervilles merupakan salah satu dari sekian banyak seri petualangan
detektif legendaris Sherlock
Holmes, yang kali ini menghadirkan nuansa
fiksi gotik penuh misteri dan ketegangan. Novel ini pertama kali diterbitkan
pada tahun 1902, yang mengungkap misteri di balik kematian para ahli waris
keluarga Baskerville. Sebagai sosok yang mengandalkan logika, Holmes tidak
percaya pada hal-hal berbau supranatural. Namun, kasus yang ia tangani kali ini
menghadirkan serangkaian peristiwa aneh yang menentang cara berpikir
rasionalnya.
Cerita berawal di Baker Street
nomor 221B, tempat Sherlock Holmes dan rekannya, Dr. Watson, yang menerima
kedatangan seorang dokter bernama Mortimer James. Ia membawa sebuah dokumen
kuno yang berisi legenda tentang kutukan keluarga Baskerville—sebuah kisah
menakutkan tentang anjing setan yang diyakini menghantui keturunan keluarga
tersebut.
Dr. Mortimer datang tidak hanya
untuk membawa dokumen itu, tetapi juga untuk melaporkan kematian misterius
sahabatnya sekaligus pasien pribadinya, Sir Charles Baskerville, yang terjadi
tiga bulan sebelumnya di Devonshire. Kematian itu menggemparkan daerah tempat
mereka tinggal, karena kondisi jasadnya ditemukan dalam keadaan mengenaskan di
dekat rawa berkabut. Penduduk setempat percaya bahwa kematian itu disebabkan
oleh kutukan anjing Baskerville yang legendaris. Kini, pewaris terakhir
keluarga tersebut, Sir Henry Baskerville, meminta bantuan Sherlock Holmes untuk
mengungkap kebenaran di balik kematian pamannya.
The Hound of The Baskervilles secara keseluruhan dikemas dengan
alur maju, berlatarkan daerah London pada era Victoria dan Edwardian sebagai
latar utama ceritanya. Alurnya mengalir dengan baik dan membuat penasaran dari
awal sampai akhir tanpa terasa membosankan. Situasi yang digambarkan dalam
novel juga sangat mampu memberikan bayangan di kepala kita tentang suasana
Baskerville Hall yang penuh kabut dan mencekam. Penggambaran tersebut berhasil
membuat pembaca seolah masuk ke dalam cerita, ikut merasakan tegang dan
penasarannya. Setiap tokoh memiliki latar belakang dan motif yang berbeda, dan
semua itu terasa saling berkaitan dengan keluarga Baskerville. Hal ini membuat
pembaca memiliki banyak spekulasi—siapa pembunuh Sir Charles sebenarnya, dan
siapa yang memulai kutukan Baskerville ini.
Karya dari Sir Arthur Conan Doyle
ini tidak perlu diragukan keunikan ceritanya. Untuk kalian yang suka dengan
serial detektif dengan nuansa supranatural, pasti akan sangat menikmati buku
ini seperti halnya saya yang juga tertarik dengan ceritanya. Walau ini termasuk
cerita lawas, tapi dengan cetakan ketujuh Gramedia yang baru terbit Februari
lalu, kisahnya masih terasa segar dan seru untuk diikuti. Versi terbarunya yang
dibuat dalam bentuk hard cover menambah
kesan elegan dan menarik perhatian buat dibaca maupun dikoleksi. Buku ini dapat
dibeli secara langsung pada toko Gramedia terdekat atau kalian juga bisa
membeli secara online di sini.
The Hound of The Baskervilles menjadi salah satu cerita detektif
klasik yang bisa dinikmati banyak kalangan—tidak terbatas oleh waktu maupun
usia pembacanya.
Dengan rating 4.14/5 di goodreads, saya sangat merekomendasikan buku ini untuk siapa pun yang menyukai cerita misteri klasik dengan sentuhan fiksi gotik dan suasana supernatural yang membuat penasaran. (Ammara)
0 Komentar