Omzet Pedagang Solo is Solo Naik di Awal Bulan
Lpmvisi.com, Solo — Ajang art market bertajuk Solo is Solo digelar setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu malam di Jalan Gatot Subroto, Solo. Kegiatan ini diikuti oleh UMKM di ajang Solo is Solo yang menjual berbagai produk, mulai dari jasa tato, nail art, hingga layanan melukis wajah. Sebagian besar pedagang menawarkan cendera mata seperti gantungan kunci, gelang, tas rajut, dan cincin. Salah satu pedagang cendera mata, Olivia, mengatakan bahwa kenaikan omzet terjadi pada awal bulan karena banyak pengunjung berbelanja setelah menerima gaji. Menurutnya, periode awal bulan menjadi waktu yang paling ramai dikunjungi pembeli.
“Kalau awal bulan tuh selalu ramai yang beli dari berbagai kalangan. Banyak yang baru gajian, jadi pembelinya lebih banyak,” ujarnya.
Namun, menjelang akhir bulan, penjualan mulai menurun seiring turunnya daya beli masyarakat. Banyak pengunjung hanya datang untuk melihat-lihat tanpa melakukan transaksi.
“Kalau akhir bulan agak sepi. Kebanyakan cuma lihat-lihat saja, tapi nggak beli,” tambahnya.
(Stand dagangan milik Olivia di ajang Solo is Solo / Dok. Elisabeth)
Salah satu pengunjung, Ayu, mengatakan dirinya tidak memiliki waktu tetap untuk mengunjungi dan berbelanja di Solo is Solo. “Biasanya sih aku belinya nggak tentu. Kalau pas lagi aku ke sana sama temen, terus nemu yang cocok, ya baru langsung beli aja,” katanya.
Ia menambahkan, jumlah pengunjung memang lebih ramai di awal bulan karena banyak orang baru menerima gaji. “Kalau rame banget tuh bisa sampai susah jalan, berdesakan gitu antara yang jalan sama yang berdiri di depan stand jualan, karena space jalannya kecil banget. Tapi aku suka sih sama suasananya, karena banyak variasi orang jualan dan bisa sekalian jalan-jalan malam sama temen,” ujarnya.
Menurutnya, harga produk yang dijual di Solo is Solo tergolong standar dan sebanding dengan kualitas barang. Ia menilai, kualitasnya tidak kalah dengan produk yang dijual secara online. “Bagus-bagus kok, sama aja kayak di online. Tapi aku lebih suka beli langsung gini karena bisa lihat barangnya secara langsung,” tuturnya.
Solo is Solo menjadi wadah bagi pelaku usaha kreatif UMKM di Solo untuk memamerkan sekaligus menjual karya mereka, mulai dari aksesori hingga produk dekoratif. Kegiatan ini digelar secara rutin dan menarik perhatian masyarakat, terutama anak muda yang ingin menikmati suasana malam sambil berbelanja produk lokal bersama teman, keluarga, atau pasangannya. (Elisabeth)
0 Komentar