POSTINGAN TERKINI

6/recent/LPM VISI

Di Balik Gemerlap “Symphony of Semar Muda”, Banyak Catatan Buruk yang Tak Tertulis

(Forum darurat yang diadakan oleh panitia Generasi UNS di Depan ATM Center pada Sabtu (23/8/2025) / Dok. Indah)


Lpmvisi.com, Solo - Acara Grand Closing Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) tahun 2025 yang bertajuk Symphony of Semar Muda (SOS) berlangsung meriah pada Sabtu (23/8). Meski tampak semarak, pelaksanaan kegiatan ini menuai banyak catatan dari peserta yang menyoroti sejumlah kekurangan teknis dan manajerial di lapangan.

Ribuan mahasiswa baru memadati titik kumpul yang telah ditentukan di lingkungan kampus UNS sejak sore hari. Antusiasme tinggi menyambut penutupan rangkaian orientasi tersebut tampak dari kerumunan peserta yang bersiap mengikuti acara. Namun, euforia tersebut tercoreng oleh berbagai kendala teknis yang mengganggu kenyamanan dan kelancaran kegiatan. 


Salah satu permasalahan utama yang dikeluhkan peserta adalah keterlambatan dalam pengkondisian. Penumpukan maba terjadi di area ticketing dan body checking akibat terbatasnya titik pemeriksaan. Hanya terdapat tiga titik ticketing dan body checking yang disediakan, yang dinilai tidak memadai untuk menampung ribuan peserta secara efisien. Akibatnya, antrean panjang tak terhindarkan dan jadwal acara mengalami kemoloran cukup signifikan.


Panitia juga dinilai kurang memperhatikan pengaturan waktu ibadah. Banyak mahasiswa baru kesulitan melaksanakan salat tepat waktu, bahkan beberapa di antaranya terpaksa salat di jalan karena tidak adanya ruang atau waktu yang disediakan secara jelas. Selain itu, peserta dilarang membawa tumbler atau minuman dari luar dengan alasan keamanan, tanpa disertai solusi penyediaan air minum yang memadai selama menunggu.

(Rusaknya barang mahasiswa baru yaitu wadah compact powder yang sudah tidak utuh (23/8) / Dok. Yemima)


Pemeriksaan barang pun menjadi sorotan. Selain titik pemeriksaan yang minim, proses body checking dianggap tidak sistematis. Beberapa mahasiswa mengaku barang pribadinya mengalami kerusakan, seperti perlengkapan makeup. Dalam pemberitahuan sebelumnya, panitia hanya menyebut larangan membawa barang berbahan kaca tanpa penjelasan detail. Informasi yang disampaikan kepada peserta pun diketahui berasal dari jarkoman tahun sebelumnya, yang memperkuat dugaan kurangnya profesionalitas panitia dalam menyusun informasi terbaru.


Dari sisi teknis pelaksanaan, koordinasi panitia dinilai belum merata. Terlihat konsentrasi panitia di beberapa titik saja, sementara titik lainnya kekurangan personel, sehingga terjadi antrian panjang dan kurangnya pengawasan. Sistem keamanan pun turut dipertanyakan. Beberapa kendaraan pribadi masih berlalu lalang di sekitar area kegiatan, dan sejumlah mahasiswa yang tidak terdaftar berhasil masuk tanpa pengawasan ketat.


Menanggapi berbagai keluhan tersebut, panitia PKKMB UNS 2025 telah mengunggah pernyataan resmi melalui akun Instagram @generasiuns. Dalam unggahan tersebut, panitia mengakui adanya ketidakprofesionalan dalam pelaksanaan kegiatan, kurangnya transparansi dalam perumusan agenda, serta kelalaian dalam menyambut mahasiswa baru sebagai peserta utama kegiatan.


Panitia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak atas ketidaknyamanan yang terjadi, serta menyatakan akan menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan di masa mendatang. (Indah)

Posting Komentar

0 Komentar