(Penampilan Tari Bedhaya Sebelas Maret dibawakan oleh anggota BKKT UNS sebagai pembuka Pagelaran Budaya Wayang Kulit dalam Dies Natalis ke-49 Universitas Sebelas Maret di Pendapa R.Ng. Yasadipura, Jumat (9/5) / Dok. Dwiki) |
Lpmvisi.com, Solo – Universitas Sebelas Maret (UNS) memeriahkan Dies Natalis ke-49 dengan mengadakan pagelaran budaya wayang kulit bertema “Pandhawa Mranata Bawana” pada Jumat (9/5). Acara yang digelar di Pendapa R.Ng. Yasadipura PUI Javanologi UNS ini diawali dengan penampilan Tari Bedhaya Sebelas Maret oleh Badan Koordinasi Kesenian Tradisional (BKKT) UNS.
Angela Gysca Ariella atau yang biasa dipanggil Angel (20), mahasiswi angkatan 2023 dari Fakultas Ilmu Budaya UNS yang turut tampil dalam pertunjukan ini menjelaskan bahwa tarian ini memiliki makna khusus sebagai simbolisasi ulang tahun UNS. “Tari Bedhaya Sebelas Maret ditarikan oleh sebelas penari dan memang diciptakan khusus untuk ulang tahun Universitas Sebelas Maret. Tari ini ditampilkan satu tahun sekali setiap Dies Natalis Universitas Sebelas Maret,” ujarnya.
Angela menambahkan bahwa koreografi tarian tersebut diciptakan oleh alumni BKKT yang sekarang mengabdikan diri di Mangkunegaran dan dilatih secara turun-temurun oleh BKKT UNS. Persiapan untuk penampilan kali ini berlangsung cukup singkat, sekitar satu-dua minggu sebelum acara. “Sebagian besar penari sudah pernah menampilkan tarian ini sebelumnya, jadi hanya tinggal latihan ulang dengan langsung menggunakan iringan musik,” jelasnya.
Meski persiapan berlangsung singkat, tetap ada tantangan, terutama dalam membagi waktu antara latihan dengan kegiatan perkuliahan. “Tantangan terbesar adalah bertabrakan dengan jadwal kuliah dan kegiatan kampus lainnya, serta koordinasi antar penari,” tambah Angela.
Angela mengaku senang bisa kembali tampil memeriahkan acara Dies Natalis UNS. “Tahun ini, Tari Bedhaya Sebelas Maret kembali ditampilkan di acara Dies Natalis setelah tahun lalu membawakan Tari Sesaji saat Dies Natalis UNS dan Tari Bedhaya Sebelas Maret pada tahun lalu dibawakan dalam rangka HUT BKKT,” terangnya.
Ia juga menekankan pentingnya pelestarian budaya melalui seni tari bagi generasi muda karena seiring berjalannya waktu, banyak generasi muda yang kurang memahami budaya, terutama budaya Jawa.
Pagelaran budaya ini terbuka gratis untuk umum dan turut dihadiri oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si., serta dalang-dalang ternama seperti Ki Drs. Imam Sutarjo, M.Hum., Ki Canggih Tri Atmojo, S.Sn., dan Ki Lucky Gusta Yoga, S.S. (Dwiki)
0 Komentar