 |
(Tampak depan dari acara Comipara pada Minggu (18/5) / Dok. Mohan) |
Lpmvisi.com, Solo – Event Comic Paradise 4 (Comipara) resmi dilaksanakan pada 17-18 Mei 2025 di Graha Pradipta Jogja Expo Center, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini menghadirkan berbagai stand booth penjual merchandise dari berbagai klub fandom (penggemar) dari anime dan manga.
Acara tersebut sudah ditunggu-tunggu oleh berbagai kalangan khususnya para penggemar budaya Jepang. Tidak hanya masyarakat Yogyakarta saja, tetapi masyarakat Kota Surakarta dan sekitarnya sudah menunggu kegiatan ini—tidak terkecuali bagi mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS). Terdapat beberapa mahasiswa UNS yang ikut memeriahkan agenda event ini, diantaranya Nala (19), Nara (20), Mary (20), dan Zahra (22).
Nala dan Nara merupakan mahasiswi Desain Mode dan Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret (FSRD UNS) yang menawarkan jasa makeup douyin (gaya rias ala Tiongkok) dengan harga bervariasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.
 |
(Promosi dari live commision pada stand booth pada Minggu (18/5) / Dok.Mohan) |
Selain itu, Mary yang merupakan mahasiswi Desain Komunikasi Visual FSRD UNS memutuskan untuk berjual produk merch-nya dalam bentuk berbagai karya, seperti button pin, artprint, original zine, memo pad, acrylic block, keychain, photocards, sticker, pouch, tote bag, hingga hand fan (kipas tangan). Tak lupa, ia juga menawarkan jasa live commission ukuran A6 serta art trade yang berupa penukaran karya pembeli dengan penjual dengan ketentuan tertentu.
Zahra yang merupakan mahasiswi Seni Murni juga ikut memeriahkan event Comipara 4 ini dengan berbagai kreasi yang ia buat. Booth-nya menjual acrylic keychain, stickter, holographic tealabe ticket, A5 poster, sticker book A5, phonestrap, mug, hingga mini oshikatsu set (dengan isi keychain, photocard, serta button pin). Kerennya, booth stand milik Zahra membuka pemesanan terlebih dahulu (pre-order) sebelum pelaksanaan event Comipara.
Meski begitu, terdapat beberapa rintangan yang harus mereka hadapi. Nala dan Nara sendiri menjelaskan kalau mereka memiliki kesulitan dalam mempromosikan usahanya dikarenakan kurangnya dukungan dari pihak penyelenggara. Selain itu, Mary pun merasa sedikit kesulitan untuk melakukan manajemen waktu untuk menyeimbangkan antara kehidupan perkuliahan, persiapan dalam membuat stand booth, serta pembuatan karya (merch) yang cukup lama.
 |
(Suasana keramaian dari event Comipara pada Minggu (18/5) / Dok.Mohan) |
Keempat orang ini mempunyai berbagai motivasi dalam mengikuti kegiatan Comipara ini. Ada yang menginginkan uang tambahan, melaksanakan hobinya, memamerkan karyanya, bersenang-senang dengan teman-teman, serta mendapatkan mood booster ketika mendapatkan reaksi positif dari para pembeli. Dari kegiatan ini pula, mereka bisa menambah portofolio untuk mengembangkan usahanya. Mereka sendiri mengetahui informasi mengenai kegiatan event Comipara ini melalui teman serta informasi resmi dari laman Instagram Comipara.
Diharapkan penyelenggaraan acara ini dapat menjadi ajang mengasah bakat serta wadah penyaluran kreativitas terutama untuk mahasiswa UNS dalam melatih kemampuan wirausaha sehingga dapat menciptakan kemandirian ekonomi. Banyak harapan untuk pelaksanaan event Comipara agar dapat digelar dengan durasi yang lebih lama serta dengan suasana yang lebih meriah. Selain itu, dengan pesatnya perkembangan ekonomi kreatif, diharapkan juga agar dapat memunculkan event sejenis Comipara khususnya pada regional Surakarta dan Yogyakarta. (Mohan)
0 Komentar