Jumat, 05 April 2024

Kemacetan Turut Ramaikan Pasar Ramadan di Belakang Kampus UNS Kentingan

(Jalanan sekitar gerbang belakang kampus UNS Kentingan dipadati kendaraan, pedagang, dan pejalan kaki, sehingga kemacetan tak terhindarkan pada Selasa (2/4) / Dok. Rojwa)


Lpmvisi.com, Solo  ̶  Kemacetan telah terjadi di sepanjang jalan raya sekitar pintu belakang kampus utama Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo setiap sore selama bulan Ramadan tahun ini. Para pengguna jalan yang melintasi area tersebut dilanda ketegangan dan kekesalan akibat lamanya waktu yang dihabiskan dalam perjalanan.

Kepadatan lalu lintas yang terjadi di sepanjang jalan Ki Hajar Dewantara sudah menjadi pemandangan yang biasa ditemui. Jalan raya yang melalui 3 perguruan tinggi itu selalu ramai kendaraan, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja. Namun, kepadatan kendaraan yang melintas semakin meningkat di bulan Ramadan, terutama di sekitar pintu belakang UNS, bahkan sering kali timbul kemacetan.

Kemacetan tersebut kemungkinan dipicu oleh peningkatan volume kendaraan yang menuju area tersebut saat mendekati waktu berbuka puasa. Para mahasiswa dan warga sekitar berbondong-bondong memenuhi jalanan untuk berburu kudapan berbuka puasa. Tidak hanya itu, para pedagang takjil yang mendadak memenuhi bahu jalan maupun trotoar turut berkontribusi menjadi sumber kemacetan. Hilangnya akses bagi pejalan kaki, membludaknya pengendara, dan berkurangnya luas jalan adalah awal mula kemacetan terjadi. Nat (18), berpendapat, "Gerbang belakang macet karena banyak penjual takjil membuka lapak di sepanjang jalan. Para pencari takjil otomatis berhenti di tepi jalan, hal itulah yang menyebabkan kemacetan."

Ketegangan sering terjadi ketika jalanan semakin padat, waktu semakin malam, dan orang-orang mulai kelelahan. Puncak kemacetan biasanya terjadi pada pukul 17.00 hingga 18.00 WIB.  Tidak jarang pengguna jalan bersikap egois demi memenuhi keinginannya untuk segera tiba di tempat tujuan. Nat menambahkan, “Saya sebagai pejalan kaki merasa dirugikan karena banyak pengendara yang tidak mau mengalah kepada para pejalan kaki yang hendak menyebrang. Meskipun kendaraan berhenti, tapi mereka tidak memberikan ruang yang cukup.”

Para pengguna jalan juga menyoroti kurangnya penanganan dari pihak berwenang dalam mengatasi masalah ini. Meskipun telah dilakukan beberapa upaya seperti adanya petugas pengatur lalu lintas, tetapi kemacetan tetap menjadi permasalahan utama yang belum terselesaikan sepenuhnya. Beberapa usulan penyelesaian seperti peningkatan kapasitas jalan, pengaturan arus lalu lintas yang lebih baik, dan promosi penggunaan transportasi umum sebaiknya dipertimbangkan untuk mengurangi dampak kemacetan yang terjadi. “Kemacetan dapat dikurangi dengan cara menyediakan area luas untuk parkir kendaraan orang-orang yang ngabuburit, sehingga tidak lagi berdesakan,” Nat kembali membagi pendapatnya.

Situasi kemacetan yang berkepanjangan di jalan raya pintu belakang kampus UNS selama bulan Ramadan 2024 seharusnya menjadi perhatian serius bagi pihak terkait. Diperlukan upaya konkret dan kolaborasi antara pemerintah, kampus, dan masyarakat untuk mencari solusi yang efektif guna mengatasi masalah ini dan memastikan kelancaran lalu lintas di wilayah tersebut. (Rojwa)



SHARE THIS

0 Comments: