Minggu, 07 April 2024

Antusiasme Rombongan Zakat Fitrah Keraton Ikut Memadati Jalan Supit Urang

(Laju kendaraan di depan gerbang depan jalanan Supit Urang terpaksa terhenti sejenak, dikarenakan terdapat rombongan Keraton yang melaksanakan Tradisi bagi Zakat Fitrah kepada masyarakat yang diadakan tepat pada hari Sabtu (6/4) / Dok. Ara)  
Lpmvisi.com, Solo – Para pengendara yang melaju dari arah dalam keraton dan dari arah jalanan Supit Urang terpaksa harus berhenti sejenak. Hal tersebut disebabkan  para pengendara diharuskan memberi jalan untuk rombongan Keraton yang berasal dari Masjid Agung berjalan menuju ke dalam Keraton.


Keraton Kasunanan Surakarta kembali menggelar acara yang tiap tahunnya rutin diadakan setiap menjelang lebaran, yaitu Bagi Zakat Fitrah. “Biasanya habis selikuran itu diumumkan kalo ada acara kayak gini terus nanti ada gunungan,” ungkap Kanjeng Kus (53), yang masih mempunyai darah kerabat dari keraton. Acara Bagi Zakat Fitrah tersebut dihadiri oleh para utusan raja, Sentono, maupun Abdi Dalem untuk menyerahkan Zakat Fitrah ke Masjid Agung. Acara ini dimulai sebelum tarawih, berjalan dari dalam keraton sampai kira-kira waktu pukul 20.00.


Rombongan keraton juga dilengkapi dengan kostum berwarna serba putih serta para abdi dalem yang menyanggah kotak tempat di pundaknya yang berisi ubo rampe yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat sekitar. “Ubo Rampe itu ya jajanan pasar nanti dibagi ke masyarakat ya kayak kacang panjang,” tambah Kanjeng Kus saat diwawancarai di depan keraton. 


Keadaan waktu itu cukup ramai di sekitar jalan Supit Urang dan keraton dipadati oleh beberapa pengendara yang lewat serta warga yang memang ingin menyaksikan rombongan keraton. Antusiasme warga sekitar juga dapat dilihat dari banyaknya warga yang mendokumentasikan rombongan keraton tersebut. Kanjeng Kus (53) kembali menambahkan, “Ya ini banyak lihat ke tempat lokasi tapi biasanya gini itu spontanitas datang ke sini.” Acara keraton sendiri dalam setahun sekali mempunyai banyak acara, membuat warga sekitar terbiasa dengan acara-acara keraton. “Di media kan juga disiarkan, Mbak. Keraton ini saja setahun itu ada 10 atau 11 acara. Jadi, (mereka) pada tahu dan ke sini,” Kanjeng Kus (53) kembali menambahkan. Antusiasme warga serta banyaknya rombongan yang memadati jalan menjadi bukti bahwa tradisi turun temurun keraton tidak lengkang oleh waktu.


Pelaksanaan acara Bagi Zakat Fitrah, yang merupakan tradisi turun-temurun di Keraton, merupakan salah satu cara bagi keraton untuk memelihara adat istiadat yang telah ada sejak zaman dahulu. Tradisi ini tidak hanya tidak meninggalkan kesan buruk, melainkan juga disambut dengan antusiasme oleh warga sekitar yang berupaya mempertahankan warisan tradisi mereka. (Ara)



SHARE THIS

0 Comments: