Jumat, 20 Oktober 2023

Resensi Buku Novel "Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini"

(Ilustrasi cover dan gambaran mengenai isi novel/Dok. Google)


 Judul Buku : Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini

Pengarang : Boy Candra

Penerbit : Gramedia Widisarana Indonesia

Tahun Terbit : 2023

Editor : Linda Irawati

Ilustrasi : Ragil Kurnia Pribadi

Tata Letak Isi : Studio Galuni

Desain Cover : Kesampulan

Kota Terbit : Jakarta

Tebal Buku : 140 Halaman

Nomor Edisi Terbit : 978-602-05-3028-4

“Bu, kadang aku lelah sekali, tetapi aku tahu kau tidak suka aku datang padamu dengan cara paksa. aku jadi takut jika kematian itu justru tidak akan mempertemukan kita. Tetapi Bu, hidup ini kadang sial sekali. Aku dituntut harus mengerti semua orang dan tidak ada yang mencoba mengerti aku.” -Buku harian bersampul hitam.

Halo teman-teman…

Gimana nih perasaan kalian setelah membaca salah satu kutipan dari isi novel yang bakalan aku review. Apa kalian sudah dapat gambaran tentang apa sih novel yang mau aku review? yuk disimak ulasan sebuah novel karya Boy Candra berjudul "Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini".


Siapa sih yang tidak kenal Boy Candra? penulis ini sudah menerbitkan 30 buku karya pribadinya. Salah satu diantaranya adalah novel yang akan aku ulas kali ini. Pada tahun 2023 Boy Candra menerbitkan novelnya yang berjudul "Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini". Bukan novel yang tidak sepenuhnya mengandung unsur romansa ataupun horor, novel satu ini lebih menceritakan tentang arti kehidupan. Adapun beberapa tokoh yang digambarkan dalam cerita ini yaitu Pak Tua, Istri Pak Tua, Serani anak perempuan Pak Tua, Anak Muda, Anak lelaki pemilik buku harian bersampul hitam, Bendung dan Bos si Bendung. 


Novel ini menceritakan tentang kehidupan Pak Tua yang sedari kecil hingga remaja telah kehilangan sosok ibu. Setiap harinya bahkan hingga umurnya yang sudah lanjut, Pak Tua semakin merindukan sosok ibu sekaligus ayahnya yang sudah tiada. Rasa kesepian Pak Tua terbayar oleh sosok Istri yang selalu menemaninya bahkan hingga anak mereka Serani tumbuh dewasa. 


Semakin lanjut usia Pak Tua dan Istri, semakin mereka menyadari bahwa mereka akan saling meninggalkan satu sama lain.  Rasa takut yang harus itu harus mereka terima dengan lapang dada mengingat tidak ada yang abadi didunia. Suatu ketika pada saat Serani menelpon kedua orang tuanya, kemudian mengabari bahwa dirinya memutuskan untuk tidak pulang kampung dulu saat lebaran nanti, karena ingin mencari suasana baru di perantauannya, membuat Pak Tua dan Istrinya sadar bahwa suatu saat mereka berdua memang akan hidup untuk sendirian. Suatu hari ketika Pak Tua pergi ke makam orang tuanya, Pak Tua tidak sengaja menabrak seorang anak lelaki. Kejadian itu membuat Pak Tua bertemu dengan Buku Harian Bersampul Hitam milik anak itu. Buku Harian Bersampul Hitam membuatnya teringat akan sosok ibunya yang sudah lama meninggal. Pak Tua tentunya memiliki inisiatif untuk mengembalikan buku itu. Namun sayangnya, Pak Tua tidak lagi pernah bertemu dengan sosok anak lelaki pemilik Buku Harian Bersampul Hitam Tersebut.


Ya teman-teman, novel satu ini memiliki cerita yang sederhana, hanya terdiri dari 5 chapter saja, menjadikan buku ini favorit untuk dibaca ketika waktu luang. Keunikan buku ini adalah tidak menampilkan cerita kehidupan tokoh utama Pak Tua secara kompleks. Buku ini ingin menyampaikan pesan dan keindahannya melalui chapter 4. Chapter 4 berjudul Buku harian Bersampul Hitam adalah bagian paling unik dan menjadi keunggulan bagi buku ini. Karena pada chapter 4 kita akan dibuat terkesan sekaligus terharu akan sebuah karya tulis sederhana yang mengingatkan kita pada sosok ibu dan arti kehidupan. Selain itu novel ini hanya memiliki konflik sederhana dan tidak begitu membuat kita pusing pada alurnya. 


Novel ini juga memiliki desain yang simple dan klasik. Kita akan dimanjakan dengan masing-masing desain yang memiliki makna tersendiri. Salah satu yang menjadi ikon novel Bu, Tidak Ada Teman Menangis kali ini adalah Ikan Buntal. Penasaran? Langsung aja baca Novel ini ya! Lalu, buat teman-teman yang lagi kangen sama sosok mamah, boleh banget nih langsung aja di baca novel karya Boy Candra ini. Hanya saja kekurangan novel ini terdapat pada ending cerita. Ending pada cerita di buat terkesan menggantung. Pak Tua yang tidak dapat mengembalikan Buku Harian Bersampul Hitam milik anak lelaki itu, entah kenapa menjadi part tersedih menurut aku. Rasanya ingin agar Boy Candra membuat season 2 dari novel ini.


Buat teman-teman yang bingung ingin menghabiskan waktu luang dengan cara apa lagi. Aku saranin baca novel satu ini ya. Seperti biasa kalau Teman-teman mau mendapatkan salah satu novel karya Boy Candra ataupun karya novel lain, kalian bisa langsung ke Gramedia terdekat, karena sudah pasti disana ada banyak ragam novel yang bisa kalian beli yaa. Novel Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini dibandrol dengan harga Rp. 87.000 saja untuk pulau Jawa ya teman teman. Cukup Murah bukan? Tunggu apalagi? Ayo review Novel Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini versi kalian!!!

(Review Oleh: Sevina Emy Sulistyowati)


SHARE THIS

0 Comments: