Kamis, 24 Agustus 2023

Hadapi Isu Bonus Demografi, HMI Cabang Surakarta Gelar Acara Silaturahmi Kebangsaan

(Sesi talkshow bersama tiga pembicara/Dok. Panitia)

Lpmvisi.com, Solo - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Surakarta mengadakan acara Silaturahmi Kebangsaan dengan tema “Optimasi Bonus Demografi sebagai Strategi Mewujudkan Indonesia Maju.” Acara ini dilaksanakan pada Kamis (24/8/23) di Ballroom UNS Tower. Acara dimulai sejak pukul 07.00 WIB sampai selesai.


Rektor Universitas Sebelas Maret, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, dalam sambutannya pada acara tersebut mengatakan bahwa terdapat tiga hal pokok yang menjadi unsur utama dalam pembangunan manusia. Ia mengutip tiga hal pokok ini dari perkataan Presiden Republik Indonesia, Jokowi Dodo. 


Hal pertama ialah stabilitas bangsa yang terjaga. “Kita lihat tahun depan ada tahun politik. Maka kita harus dapat menjaga stabilitas bangsa ini,” ucapnya. Kedua, keberlanjutan dan keberlangsungan. “Sosok-sosok pemimpin di masa depan adalah mereka yg bisa melanjutkan pembangunan di Indonesia ini.” Terakhir, mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. “Setidak-tidaknya diproduksi oleh perguruan tinggi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.” ujar Jamal. 


Inti dari acara ini adalah sesi talkshow yang diisi oleh tiga pembicara, yakni Rahardian Satya Mandala, Founder Edupolithink, Sekar Krisnauli Tandjung, B.Sc., Co-Founder Kisah Kasih, dan Astrid Widayani, S.E.,S.S.,M.B.A., Rektor Universitas Surakarta. 


(Foto bersama pembicara, panitia, dan peserta di akhir acara/Dok. Pribadi)



Ketua panitia, Vito, menjelaskan bahwa acara ini memiliki sasaran pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Sedangkan, tujuan diselenggarakannya acara ini sebagai upaya penyadaran, pengenalan pengetahuan, dan strategi-strategi di setiap lapisan, yakni pemuda, mahasiswa, dan pelajar. 


Selain itu, tema yang dipilih pun juga bukan tanpa alasan. Vito menjelaskan alasan dipilihnya tema tersebut, "Pertama bonus demografi itu kan sebenarnya sedang terjadi, tetapi memang hampir beberapa orang itu gak sadar kalo misalnya bonus demografi ini sedang kita jalani,” ujarnya. 


“Kedua adalah yang di mana kita juga ingin melakukan suatu penyadaran bahwasanya sama-sama kita bergerak bersama. Sehingga nanti adanya suatu kebermanfaatan suatu hasil yang positif dari kita mengoptimalkan bonus demografi ini." lanjut Vito kepada VISI. 


Vito juga menambahkan jika bonus demografi tidak dioptimalkan dengan baik akan menimbulkan beberapa masalah, seperti krisis ekonomi, krisis lingkungan, krisis energi, hingga pangan. "Contoh negara yaitu Brazil dan afrika Selatan yang di mana mereka tidak bisa memanfaatkan bonus demografi." pungkasnya. (Priska dan Wulan)



SHARE THIS

0 Comments: