Sabtu, 26 Agustus 2023

Polusi Lautan sebagai Mimpi Buruk Kehidupan Manusia

(Laut yang tercemar sampah/Dok. Pinterest)

Permasalahan polusi bukanlah suatu hal yang baru bagi kehidupan di bumi. Sejak dahulu, manusia telah memainkan peran sebagai aktor utama penyebab eksistensi polusi. Salah  satu dari banyaknya jenis polusi adalah polusi di lautan. Lautan menutupi 70% permukaan  bumi, membuat lautan memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup manusia.  Namun, tak sedikit perilaku manusia yang malah memberikan dampak buruk terhadap  ekosistem laut. Saat ini, terdapat dua dari banyaknya penyebab keberadaan polusi di lautan  yang saat ini seringkali menjadi topik perbincangan, yaitu pembuangan sampah plastik dan  pembuangan limbah kimia yang tidak sesuai dengan prosedur pengelolaan limbah. 

Pembuangan plastik ke lautan lepas bersumber dari kegiatan manusia di daratan, seperti  kegiatan industri rumah tangga yang menimbulkan sampah plastik di setiap harinya, kemudian  tidak tertampung di daratan sehingga dibuang secara tidak bertanggungjawab ke lautan.  Diperkirakan dari beberapa penelitian, sekitar 8 juta ton sampah plastik yang dikelola secara  sembarangan masuk ke lautan setiap tahunnya, dan jumlah ini akan meningkat sekitar tiga kali  lipat dalam satu dekade mendatang. Sebuah laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)  menyatakan bahwa pada tahun 2025, lautan akan memiliki perbandingan satu ton sampah  setiap tiga ton ikan, dan pada tahun 2050, sampah plastik akan lebih banyak daripada ikan yang  ada di seluruh lautan di dunia. 

Selanjutnya, pembuangan limbah kimia yang tidak sesuai dengan prosedur pengelolaan  limbah juga tak kalah sering diperbincangkan. Aktivitas pertambangan dan produksi pabrik  merupakan salah dua dari kegiatan manusia yang menghasilkan limbah kimia. Sebenarnya,  sudah banyak sekali peraturan yang mengawasi dan mengendalikan prosedur pengelolaan  limbah. Tetapi pada implementasinya, masih banyak sekali pihak yang mengabaikan hal  tersebut sehingga kasus limbah kimia ini terlihat seperti kasus yang tak berkesudahan. 

Berdasarkan dari dua contoh penyebab polusi di lautan di atas, dapat terlihat dampak  yang sudah terjadi saat ini. Kerusakan terumbu karang, kacaunya rantai makanan di lautan,  berkurangnya populasi hewan di dalam ekosistem secara masif, degradasi kualitas air laut,  timbulnya polusi visual dari keindahan ekosistem laut yang seharusnya dapat dinikmati dan  diperoleh manfaatnya bagi manusia. 

Lautan telah memberi banyak manfaat kepada manusia seperti sumber daya alam dan  menyediakan ruang untuk eksplorasi yang dapat digunakan untuk keberlangsungan ilmu  pengetahuan serta kemakmuran manusia, sudah sepatutnya manusia menjaga keberlangsungan  ekosistem laut sehingga manfaatnya dapat dirasakan hingga generasi selanjutnya sekaligus  tidak membahayakan unsur biotik dan abiotik di dalamnya. Jika manusia terus menutup mata  dengan aktivitas yang mengancam ekosistem, seperti lautan, maka bukan tidak mungkin  peradaban manusia akan terus terjatuh dalam mimpi buruk yang mereka ciptakan sendiri. (Ayesa Nazhifah Humaira )

SHARE THIS

0 Comments: