Senin, 12 Desember 2022

Enggan yang Ditemui

Ilustrasi (Dok. Internet/Pinterest)


Oleh: Naila Elief Avinda

Riuh duka terus terdengar

Air mata jadi sumber bingar

Pikiran jadi akar

nan menjalar keluar nalar

Menerima dengan rasa sukar


Banyak yang selesai sebelum usai

Banyak yang ditanam tapi belum dituai

Kamu, kita, sama merasakan

Memperdaya diri dari ketidakmampuan raga

yang dipaksa menerima 

dan terus menerima

dekat yang menjauhkan


Mata jadi senjata

ketika ketidaksempurnaan yang menyempurnakan tertutup rapat; senyuman

Kamu menanamkan ingatan

Aku menuai keasingan

‘Ini siapa, ya? Maaf.’


Semua menjadi anyar

Tapi tak dipandang menawan

Pun enggan kudambakan

Aku ingin ke masa yang bisa

Mendekapmu erat

tanpa dihalau sekat


Kini mulai menjalani hari baru

Yang bukan semestinya

Kehilangan masih jadi pemeran utama

menyelesaikan cerita yang tak seharusnya 



SHARE THIS

0 Comments: