Minggu, 20 November 2022

Belajar Berbagai Macam Hal dengan Organisasi

 

Ilustrasi (Dok. Internet/Pinterest)


Saat mendengar kata “organisasi”, pikiran kita akan tertuju pada struktur yang terdiri atas ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan divisi serta anggotanya. Pemikiran itu tidak salah, karena organisasi memang sebagai wadah atau tempat orang berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu, secara tersusun atau tertata. Tersusun yang dimaksud, yaitu terdapat ketua yang mengatur jalannya kegiatan, wakil ketua yang tugasnya membantu ketua, sekretaris dengan buku-pulpen atau laptop-nya untuk menulis notula hasil rapat, bendahara dengan tugasnya mengatur keluar-masuk uang yang dipakai, dan beberapa divisi yang mempunyai tugas masing-masing agar tujuan bersama dapat tercapai. Namun, organisasi bukan sekedar tempat berkumpul atau sekumpulan orang yang terstruktur saja, melainkan juga tempat untuk berkembang maupun mendapat pengalaman.


Kita dapat belajar dari mana saja. Bukan hanya dari kuliah dan mempelajari secara akademik, tetapi dengan mengikuti organisasi kita juga dapat belajar. Contohnya, belajar dari pengalaman berdinamika dalam organisasi. Dinamika yang dimaksud yaitu menjalankan tanggung jawab (tugas). Tanggung jawab ini diperoleh saat sudah memilih dan menjalani salah satu jabatan atau divisi. Saat sudah menjalani tanggung jawab, masalah tentu saja akan datang dan harus dihadapi. Dari menghadapi masalah itulah, kita mulai belajar menghadapi masalah dan akhirnya pengalaman didapatkan. Sebenarnya, apa saja yang dapat kita pelajari dari mengikuti organisasi?


Belajar dari Kesalahan

Bagi sebagian orang yang pertama kali berorganisasi, biasanya mereka ingin melakukan banyak hal. Bahkan, mereka selalu ingin hasil yang sempurna dalam hal-hal tersebut. Tidak jarang ada seseorang yang ingin semua tugasnya sempurna, cenderung memaksa diri atau anggotanya untuk tidak melakukan kesalahan. Padahal kenyataannya melakukan kesalahan merupakan sesuatu hal yang wajar terjadi dalam organisasi. Bahkan, kesalahan dapat kita pelajari agar kedepannya bisa lebih baik dalam menjalankan tanggung jawab, atau bisa saja suatu divisi yang awalnya terdapat kesalahan dalam komunikasi, dan menyebabkan ke-tidakkompak-an menjadi lebih solid karena sudah belajar dari kesalahan sebelumnya. Tentu pengalaman dan manfaat ini dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.


Belajar Mengetahui Kemampuan Diri

Pernahkah kalian menyanggupi semua tugas yang diberikan oleh organisasi, padahal kalian masih memiliki tugas lain di luar organisasi? Atau, pernahkah kalian menyanggupi permintaan bantuan dari teman satu divisi secara terpaksa karena kalian merasa tidak enak untuk menolak? Permasalahan seperti ini sangat wajar terjadi pada awal seseorang mengikuti organisasi. Cenderung menyanggupi banyak tugas, merasa tidak enak untuk menolak karena masih menjadi anggota baru, masih merasa mampu mengerjakan semua tugas dan memaksa batasan diri. Lalu, saat sudah dirasa mencapai batas kemampuan, mereka akan kewalahan dalam menjalankan tugas. Pada saat itulah mereka akan menyadari ada batasan di dalam diri yang tidak bisa dipaksa. Sehingga akhirnya penting untuk memilah dan memilih tugas yang sanggup diterima dan dikerjakan. Memang manfaat ini tidak beda jauh dari manfaat sebelumnya, belajar dari kesalahan. Namun, dari pengalaman dapat disimpulkan bahwa mengikuti organisasi, seseorang dapat mengetahui kemampuan atau batasan diri.


Belajar Membagi Waktu

Organisasi memang penting untuk mendapatkan pengalaman, namun kehidupan tidak selalu tentang tugas, rapat, dan kumpul organisasi saja. Masih banyak kesibukan dan tugas yang lebih penting dari berorganisasi. Tugas yang lebih penting, misalnya tugas kuliah. Tidak hanya tugas, meluangkan waktu juga penting untuk berkumpul bersama keluarga atau teman, untuk sekedar bercerita dan melepas kejenuhan. Agar dapat menyelesaikan tugas yang ada dan menikmati waktu bersama keluarga atau teman tanpa beban, kita harus mampu membagi waktu dengan baik.

Adapun beberapa cara yang dapat digunakan untuk membagi waktu antara mengerjakan tugas dan menikmati waktu bersama keluarga atau teman, yaitu membuat jadwal. Cara ini dapat kita terapkan dengan menggunakan hari kerja untuk mengerjakan tugas kuliah dan organisasi, lalu di akhir pekan digunakan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman. Selain membuat jadwal, membuat skala prioritas juga penting agar dapat mengetahui tugas yang harus diprioritaskan. Setelah membuat jadwal dan skala prioritas, perlu diimbangi dengan konsentrasi penuh saat sedang mengerjakan tugas, dengan tidak bermain ponsel saat mengerjakan tugas. Sehingga tugas dapat segera selesai dan tidak ada yang terlewatkan.


Belajar Manajemen Stress

Kita semua tentu mempunyai tugas selain menjalankan organisasi, seperti tugas kuliah, tugas membantu orang tua di rumah, dan tugas yang lainnya. Tentu dengan tugas yang lebih dari satu dan mungkin saja diburu waktu, pastinya pikiran kita menjadi penuh. Semakin banyak tugas dan tanggung jawab yang ditanggung, semakin mudah pula kita dapat mengalami stress. Menurut psikologi Rumah Sakit Jiwa Grhasia, keadaan saat kita mengalami tegang atau tekanan mental ini disebut dengan tension, contohnya seperti tugas yang menumpuk. Hal yang tepat untuk menangani tekanan ini yaitu manajemen stress.

Manajemen stress merupakan cara kita melakukan suatu tindakan dengan melibatkan aktivitas berpikir, emosi, rencana, dan cara penyelesaian masalah. Adapun langkah untuk manajemen stress, yaitu kita harus mengetahui sumbernya. Setelah kita mengetahui sumber stress, kita mulai memilih strategi efektif untuk menyelesaikan masalah. Ada dua cara, yang pertama mengubah situasi. Cara ini untuk situasi yang dapat dicegah, misalnya tugas yang belum selesai, dapat diselesaikan jauh hari sebelum masa tenggat (deadline). Cara kedua yaitu mengubah reaksi terhadap sumber stress. Cara ini, melihat dari sisi positif. Memang tidak mudah melakukan ini. Namun, cukup dengan menerima dan menyadari situasi tersebut, sudah merupakan cara kita melihat dari sisi positif. Tidak hanya itu, kita pun perlu menurunkan standar pribadi. Pasti dalam mengerjakan dan menjalankan tugas, kita ingin menghasilkan tugas yang terbaik, baik tugas kuliah maupun organisasi. Hal itu tidak ada salahnya, namun jika hal ini menjadi beban maka kita perlu berdamai dan memberikan kalimat afirmatif pada diri sendiri. Setelah menyelesaikan tugas dan melewatinya, kita perlu memberikan penghargaan (self reward) untuk diri sendiri, karena telah mampu menyelesaikan dan melewati situasi yang tidak mudah.


Ternyata cukup banyak hal yang dapat kita pelajari saat berorganisasi. Bahkan, ada lebih banyak lagi hal yang dapat kita pelajari selain hal yang telah disebut di atas. Hal yang kita pelajari saat berorganisasi, bisa menjadi hal yang bermanfaat bagi kita baik dalam berorganisasi maupun kehidupan sehari-hari. Tentu saja, hal yang menjadi manfaat itu tidak didapat dengan sekejap mata ikut organisasi dan langsung mendapatkannya, melainkan merupakan hasil dari pengalaman penuh dinamika saat berorganisasi. Hal yang bermanfaat ini tentu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya saat mengikuti organisasi saja. (Bernadia Wikasanti)



SHARE THIS

0 Comments: