Rabu, 16 November 2022

2 Tahun Vakum, Roadshow Mata Najwa Hadir Kembali di Solo



(Acara baru saja dibuka dengan penampilan penyanyi Adera/Dok. Adisti)

Lpmvisi.com, Solo – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merayakan Muktamar Muhammadiyah ke-48 dengan berbagai rangkaian acara, salah satunya Roadshow Mata Najwa yang diadakan pada Kamis (10/11/2022) malam di Edutorium UMS setelah 2 tahun ditiadakan karena pandemi COVID-19.

Acara ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh anak muda Solo. Sekurangnya ada 11.000 penonton yang didominasi oleh mahasiswa, hadir memenuhi Edutorium UMS. Tidak hanya Solo, mereka juga datang dari berbagai daerah seperti Sragen, Boyolali, Semarang, bahkan Rembang. 

Roadshow Mata Najwa kali ini mengangkat tema “Merawat Indonesia” dengan menghadirkan berbagai narasumber, diantaranya Sekretaris Umum PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Wakil Ketua Umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) K.H. Zulfa Mustofa, Founder Drone Emprit Ismail Fahmi, dan Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center Rahmawati Husein. 

Hadir pula penyanyi Adera yang membuka roadshow serta ada penampilan stand up comedy dari komika Yusril Fahriza. 


Membahas Peran Anak Muda dalam Merawat Indonesia

Najwa Shihab mengawali roadshow dengan bertanya kepada beberapa penonton tentang apa saja keresahan yang dirasakan oleh anak muda akhir-akhir ini. Mereka memberi jawaban yang beragam, mulai dari anak muda yang tidak mau pulang kampung, bagaimana penegakan hukum di Indonesia yang belum adil, pemimpin yang tidak peduli pada rakyat, instansi kepolisian atau penegak hukum yang tidak amanah, hingga hoax yang merajalela. 


(Najwa Shihab saat memberi pertanyaan terkait keresahan anak muda kepada penonton/Dok. Adisti)


Melihat jawaban-jawaban tersebut, Abdul Mu’ti berpendapat bahwa keresahan tersebut merupakan bentuk kepedulian anak muda terhadap kehidupan bangsa dan negara. 

“Keresahan jadi makna penting bahwa mereka (anak muda) memiliki kepedulian dan komitmen untuk menjadikan Indonesia jadi lebih baik,” ujarnya. 

Ia juga menegaskan pentingnya mengubah mindset anak muda sebagai kunci untuk menjadi bangsa yang maju dan unggul. Mu’ti memberi contoh teladan Ahmad Dahlan yang dapat memulai perubahan dengan ilmu dan mindset yang cerdas. 


Lebih lanjut, Mu’ti juga membahas terkait penggunaan teknologi digital yang harus digunakan untuk hal positif. 

“Teknologi digital digunakan untuk hal yang positif, hal yang baik menyebarkan informasi yang mencerahkan, jadi sarana membangun kedekatan solidaritas… di tangan kita, kita bisa mengubah dunia,” tutur Mu’ti. 


Terkait bidang politik, Mu’ti mengingatkan pada anak muda untuk menyikapi politik dengan tenang dan jangan fanatik.

“Politik akan jadi baik kalau kita kembalikan ke makna awal, (yaitu) ‘wisdom’. Politik itu sesuatu yang mulia, jadi jangan sampai menyalahgunakan agama untuk politik. Ini nggak boleh terjadi,” pungkasnya.


Rahmawati Husein memiliki pandangan terkait peran anak muda dalam hal kemanusiaan. 

“Anak muda jadi aktor utama yang harus bergerak melakukan perubahan-perubahan,” tutur Rahmawati. “Anak mudah harus saling menolong tanpa memandang latar belakang karena kemanusiaan-lah yang menyatukan,” lanjutnya. 


Terakhir, Ismail Fahmi menunjukkan data dimana terdapat keresahan-keresahan anak muda terkait ketidakadilan. Hal tersebut menunjukkan bahwa anak muda Indonesia peduli terhadap politik. Sebagai pemilih, anak muda juga harus bisa melihat secara objektif. (Adisti)



SHARE THIS

0 Comments: