Jumat, 15 April 2022

Menunda Aksi Demi Konsolidasi, Begini Pernyataan Sikap BEM UNS 2022

Pernyataan Sikap BEM UNS 2022 (Dok. BEM UNS)

 

Lpmvisi.com, Solo - Aliansi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Eks Karesidenan Surakarta menggelar aksi bertajuk “Solo Raya Menggugat” di Bundaran Gladag Solo, guna menyampaikan aspirasi masyarakat serta tuntutan terkait isu dan kondisi pemerintahan saat ini pada Kamis (14/4/2022). Dalam aksi tersebut tampak para mahasiswa membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan untuk menstabilkan harga minyak goreng dan bahan pokok lainnya, penolakan kenaikan harga BBM, serta permintaan agar pemerintah mengkaji ulang undang-undang IKN (Ibu Kota Nusantara) dan melakukan penundaan proyek IKN.

Namun, melalui pernyataan sikap yang dipublikasikan, BEM UNS menolak untuk ikut serta dalam aksi tersebut. “Aksi Solo Raya Menggugat pada Tanggal 14 April 2022 merupakan aksi yang terkesan ekslusif dan membatasi massa yang mengikuti aksi tersebut. Padahal keresahan yang dibawa pada aksi Solo Raya Menggugat 14 April 2022 adalah keresahan bersama, bukan hanya keresahan yang dirasakan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Solo Raya saja. Oleh karena itu, seharusnya setiap orang berhak menyampaikan aspirasinya, berdasarkan alasan tersebut maka BEM UNS menyatakan sikap tidak turun atas nama lembaga dalam aksi tersebut(Pernyataan Sikap BEM UNS 2022, 14 April).

Guntur Saputro, selaku Menteri Aksi Kreatif dan Propaganda BEM UNS 2022, mengungkapkan bahwa gagasan tersebut muncul karena gerakan Aksi Solo Raya menggugat tidak melibatkan banyak elemen yang ada. Aksi yang melarang elemen lain untuk turut serta ini memunculkan kesan eksklusif, sehingga BEM UNS menyatakan sikap untuk tidak ikut serta. Sebelumnya BEM UNS sendiri telah mengusulkan untuk mengajak elemen-elemen lain bergabung dalam aksi ini, tetapi ditolak dengan berbagai argumen dalam forum BEM Solo Raya.

“Karena kami telah mengutarakan hal ini pada forum pertama sebelumnya, sehingga kami menyatakan ketidaksepakatan kami pada 11 April 2022, karena apapun alasannya pergerakan bukanlah sebuah hal yang bisa diperjuangkan oleh satu atau dua lembaga saja dan jangan sampai apa yang kita lakukan mencederai kepercayaan masyarakat bahwa mahasiswa berjuang bersama Masyarakat”, ujar Guntur.

Setelah memutuskan untuk tidak mengikuti aksi, BEM UNS melakukan upaya lain guna mencapai kepentingan yang sama, yaitu dengan mencanangkan konsolidasi terbuka yang mengundang seluruh elemen khususnya di Solo. 

Guntur juga menambahkan bahwa gerakan yang nantinya bersifat kolektif kolegial dengan mengusung isu-isu keresahan masyarakat ini juga akan menjadi ajang untuk menyuarakan bahwasanya BEM bukanlah lembaga eksklusif. Sebab tujuan dari adanya pergerakan bersama tak lain adalah untuk memastikan hak dasar rakyat terpenuhi. 

BEM UNS sendiri berharap agar gerakan bersama dari seluruh elemen di Kota Solo dengan tujuan memperjuangkan hak rakyat serta menjaga amanat reformasi dapat segera terealisasi. (Fatimah)



SHARE THIS

0 Comments: