Senin, 31 Mei 2021

Sosial Ngobral Ajak Mahasiswa Kurangi Low Self Esteem


Pemaparan materi seputar low self esteem dalam Webinar Sosial Ngobral yang dilaksanakan BEM FISIP UNS. (Dok. Nur Haliza)



Lpmvisi.com, Solo – Self esteem atau harga diri merupakan salah satu aspek yang paling penting karena merupakan kunci dari kesehatan mental. Ketika kita mengembangkan harga diri yang positif, maka kita akan memiliki pertumbuhan psikologi yang baik. Begitupun sebaliknya. Kondisi low self esteem dapat dialami oleh seluruh kalangan baik secara sadar maupun tidak sehingga perlu berbagai cara untuk mengatasinya.

Melalui Webinar Ngobral Sosial, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sebelas Maret (UNS), mengajak mahasiswa untuk memahami pentingnya low self esteem. Dengan mengusung tema “Low Self Esteem: How To Deal With It”, Bambang Pujo Legowo selaku Ketua Pelaksana menjelaskan webinar ini tidak hanya dikhususkan untuk mahasiswa, tetapi juga masyarakat umum. Webinar yang diselenggarakan secara daring (dalam jaringan) melalui aplikasi Zoom pada Sabtu (29/05/2021) ini menghadirkan dua pembicara, yakni Ni Made Putri A, M.Psi., Founder Simpul Psikologi dan Fajri Kirana A, S. Psi., M.A., Dosen Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Pada sesi pertama, Putri menjelaskan terkait “Silence Your Inner Critic, Improve Your Self-Esteem”. Ia menjelaskan self esteem terbentuk karena berbagai faktor dan pengalaman hidup. Putri memaparkan ketika seseorang memiliki harga diri yang tinggi maka orang tersebut akan menghargai kepribadian diri sepenuhnya dan menerima diri apa adanya dengan kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Namun, ketika seseorang memiliki harga diri yang rendah maka orang tersebut akan bergantung pada penilaian orang lain dan selalu menganggap orang lain lebih dari orang tersebut.

“Ketika kita mengembangkan harga diri yang positif, harga diri yang tinggi, maka kita akan memiliki pertumbuhan psikologis yang baik, sebaliknya apabila kita memiliki harga diri yang rendah maka pertumbuhan psikologi kita juga akan terhambat,” jelas Putri.

Dirinya mengatakan low self esteem itu sendiri merupakan pandangan negatif terhadap diri sendiri seperti selalu menyalahkan diri sendiri terhadap kekurangan diri atau atas suatu hal. Ia menguraikan ciri seseorang dengan harga diri yang rendah yakni ditandai dengan selalu memandang diri sendiri tidak berharga, menggunakan kata-kata negatif untuk menggambarkan diri sendiri, selalu ragu akan kemampuan diri, merasa bahwa tidak memiliki kelebihan, sesuatu yang dimiliki terasa tidak penting, selalu merasa tidak puas dengan diri sendiri, serta jarang memberikan pujian kepada diri sendiri. Putri menjelaskan terdapat berbagai dampak yang ditimbulkan akibat dari harga diri yang rendah seperti depresi, kecemasan, agresif, mudah marah, serta tidak pernah puas dan berharga. Self esteem yang rendah ada karena inner critic yang kita berikan kepada diri sendiri telah menguasai diri kita.

Putri juga menjelaskan beberapa cara untuk meningkatkan self esteem. Pertama, Be mindful dengan menyadari pembicaraan diri negatif kita dan tidak percaya semua yang kita pikirkan karena pikiran hanyalah pikiran. Kedua, self-distancing dengan mengganti kata “aku” dengan kata ganti orang ketiga, tanya pada diri sendiri “mengapa”, serta memberikan waktu berhenti sejenak untuk berpikir jelas dan rasional. Ketiga, self-affirmation dengan mempercayai kemampuan diri sendiri. Keempat, penerimaan diri dengan mempraktikan penerimaan diri dan berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain serta kenali kelebihan dan kelemahan diri sendiri. Kelima, forgiveness dengan memaafkan diri sendiri dan orang lain yang telah menyakiti kita. Terakhir, konsultasi ke ahli (psikolog/psikiater) jika diperlukan.

“Gunakanlah kalimat-kalimat kepada diri sendiri seperti yang kalian ucapkan untuk berbicara dengan orang-orang yang kalian sayangi, karena ketika kalian berbicara pasti akan berpikir dua atau tiga kali lipat supaya orang tersebut tidak tersakiti,” ucap Putri mengakhiri sesi presentasinya.

Selanjutnya, Fadjri selaku pembicara kedua juga menjelaskan cara untuk meningkatkan self-esteem yakni dengan melakukan sesuatu yang kita senangi, mencari orang-orang yang menghargai dan yang memberikan pesan positif kepada kita, hidup sehat, berani memberikan tantangan kepada diri sendiri, dan selalu fokus terhadap sesuatu yang positif.


Game untuk peserta webinar oleh Fadjri, pembicara kedua. (Dok. Nur Haliza)



Selain itu, Fadjri juga memberikan sesi permainan dalam webinar tersebut untuk menggugah antusias dari peserta dengan mengisi link untuk menjawab pertanyaan “siapa aku?” yang diikuti oleh setengah lebih peserta yang mengikuti webinar tersebut.

Meskipun webinar ini dilaksanakan secara daring. Hal tersebut tidak membuat antusias peserta surut. Dalam pantauan VISI sebanyak 88 peserta dan berasal dari berbagai daerah mengikuti webinar ini. Sebagian peserta mengatakan webinar ini sangat bermanfaat bagi dirinya. Hal tersebut diungkapkan oleh Candra, guru Sekolah Menengah Kejuruan Budi Utomo, Depok.

“Webinar ini bermanfaat baik kalangan muda maupun tua karena kondisi low self esteem dialami oleh seluruh kalangan,” ungkap Candra saat dihubungi VISI.

Hal senada juga dikatakan oleh Naufal, Mahasiswa Universitas Brawijaya.

“Webinar tersebut tentunya bermanfaat dan insightful banget, terutama materi yang dibawakan Kak Putri. Materi tersebut sangat berhubungan dengan kejadian-kejadian yang dialami oleh anak-anak muda yang selalu mengalami inner critic dan insecure kepada orang lain dan menganggap dirinya lebih rendah daripada orang lain,” pungkas Naufal saat dihubungi VISI.


           


      Di penghujung acara, BEM FISIP UNS juga meluncurkan layanan konseling yang dikemas dalam suatu program bernama Ruang Sosial. Program tersebut merupakan fasilitas yang diberikan oleh BEM FISIP UNS, khususnya untuk mahasiswa FISIP UNS yang membutuhkan pendampingan dan konseling dari ahlinya. Program  tersebut merupakan kerja sama antara BEM FISIP UNS dengan Simpul Psikologi Fakultas Kedokteran UNS. (Nur Haliza)

     


SHARE THIS

0 Comments: