Sabtu, 22 Mei 2021

Kolaborasi BEM FISIPxCensor Ajak Mahasiswa Bangun Personal Branding

 

Kegiatan webinar personal branding yang diadakan oleh BEM FISIP UNS berkolaborasi dengan Censor (Dok.Gede)

Lpmvisi.com, Solo – Di tengah industri 4.0, personal branding menjadi salah satu hal yang patut dipertimbangkan. Personal branding dianggap oleh sebagian kalangan menjadi penilaian awal sebelum memasuki jenjang karir berikutnya.

Kolaborasi antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Censor, mengajak mahasiswa untuk menyadari dan membangun personal branding. Dengan mengusung tema Build An Outstanding Personal Branding in Digital Era “Be the real you, be the best of you”, kolaborasi ini menghadirkan dua pembicara, yakni CEO dan Founder GM Group Muflih Dwi Fikri dan Announcer Kalimaya Octa Kumaraningtyas. Webinar yang diselenggarakan pada Sabtu (22/05/2021) ini dilakukan secara dalam jaringan (daring) dengan memanfaatkan aplikasi Zoom.

Dalam webinar ini, Fikri selaku pembicara pertama menekankan pentingnya menentukan tujuan kita sebelum membangun personal branding. Hal ini perlu dilakukan agar tujuan membangun personal branding menjadi jelas dan terarah.

“Yang penting dalam personal branding itu tujuannya. Selain itu platform media yang kamu pakai juga penting. Jadi harus tahu tujuannya, beri value pada apapun yang kalian lajukan meskipun itu hal yang kecil, media yang digunakan apa, dan yang paling penting be brave,” ujar Fikri.

Fikri juga membagikan tips media sosial yang cocok untuk digunakan dalam proses membangun personal branding. Fikri mengatakan terdapat tiga media sosial yang umum digunakan saat ini yakni Instagram, LinkedIn, dan Tiktok. Menurutnya, masing-masing media sosial tersebut mempunyai perannya dan fungsinya masing-masing.

Alasan dipilihnya ketiga media tersebut, menurut Fikri, karena pertama, Instagram merupakan media yang sering dibuka pertama kali untuk mencari tahu personal branding seseorang. Fikri mengatakan, untuk membangun personal branding di Instagram, fokus utama dari platform ini adalah personal story

Peserta antusias mengikuti agenda acara webinar personal branding (Dok. Gede)

Kedua, LinkedIn merupakan media profesional. Fikri mengatakan fungsinya berbeda dari Instagram. LinkedIn lebih menekankan pada banyaknya data yang kita susun dalam unggahan kita. Interaksi yang terjadi umumnya flexing atau membagikan informasi mengenai prestasi kita. Fikri mengungkapkan media ini cocok untuk fresh graduate atau mahasiswa semester akhir. Ketiga adalah Tiktok. Fikri menekankan bahwa Tiktok mempunyai algoritma khusus dan fokusnya untuk menjadi viral.

Tak hanya itu, ada pula tips yang dibagikan Fikri dalam membangun personal branding kepada peserta yang hadir.

“Yang pertama kita harus ngasih value ke orang. Jangan hanya nyombong doang. Kedua, kita harus rutin memanfaatkan media sosial kita. Ketiga tunjukkan kehidupan aslimu, tunjukkan kehidupan aslimu, your real life,” papar Fikri.

Webinar ini juga turut menarik antusiasme peserta dimana sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa. Tercatat sebanyak 92 orang hadir dalam webinar tersebut. Almira (20), mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS mengatakan acara ini sangat seru dan memotivasi dirinya.

“Acaranya seru banget. Membuat kita jadi termovitasi untuk membangun personal branding dan tidak perlu terlalu mendengarkan perkataan negatif dari orang lain mengenai diri kita. Anggap saja itu jadi bahan introspeksi diri kita. Semoga webinar selanjutnya dapat menghadirkan sesi games sebelum masuk ke sesi tanya jawab,” pungkas Almira. (Gede)


SHARE THIS

0 Comments: