Selasa, 06 Oktober 2020

Aliansi Sebelas Maret Menggugat Omnibus Law


Peserta aksi berkumpul di boulevard UNS. (Dok. Ulfa)

Menindaklanjuti penetapan regulasi RUU Cipta Kerja yang merugikan kalangan buruh, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law.

            Lpmvisi.com, Solo - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) dari berbagai elemen turun ke jalan pada Selasa (06/10/2020). Aksi demonstrasi dilakukan di Boulevard UNS pada pukul 16.15 WIB. Mereka menuntut pemerintah untuk membatalkan Omnibus Law atau RUU Cipta Kerja. Secara implementasi dan teks, regulasi tersebut merugikan aspek buruh, lingkungan dan ruang-ruang demokrasi. Tuntutan yang diserukan dalam Aksi Sebelas Maret Menggugat ialah “Mosi Tidak Percaya kepada Pemerintah dan Wakil Rakyat Indonesia.”


      Penolakan terhadap Omnibus Law disuarakan melalui pernyataan sikap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS, orasi, pembacaan puisi, gerakan teatrikal dan aksi gimmick untuk menunjukkan bentuknya DPR saat ini. Aksi berlangsung dengan tertib meskipun peserta berulang kali diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan lantaran kurang menjaga jarak. Tidak terjadi kericuhan, sebab aparatur keamanan dan polisi telah berjaga di lokasi demonstrasi. Selain itu, pihak kampus juga menunjukkan dukungan terhadap aksi ini.

Spanduk mosi tidak percaya yang dibawa oleh peserta aksi. (Dok. Ulfa)


        Muhammad Alif Alauddin selaku Menteri Analisis Strategi BEM UNS mengatakan, aksi yang awalnya diikuti oleh mahasiswa UNS ini ternyata juga dihadiri oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan mahasiswa se-Solo Raya. Alif juga menjelaskan, aksi ini merupakan bentuk kekecewaan dan solidaritas kepada kaum buruh akibat disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang. 


        Alif menuturkan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membatalkan RUU Cipta Kerja yang telah disahkan secara formil. “Pertama, meramaikan media sosial sehingga pemerintah terdesak dan akhirnya mereka diturunkan. Kedua, menguji langsung ke Makamah Konstitusi, namanya judicial review.” ujar Alif saat ditemui VISI.


        Aksi diakhiri dengan teatrikal yang mengilustrasikan matinya lembaga DPR dan orasi dari BEM UNS. Dalam orasi tersebut BEM UNS menyatakan gerakan demonstrasi serupa akan berlanjut esok lusa. (Ulfa)



SHARE THIS

0 Comments: