Rabu, 18 September 2019

Air Mata Air Bengawan: Bersama Mengangkat Kebesaran Bengawan Solo

Salah satu sudut pameran "Air Mata Air Bengawan". (Dok. Visi/Nova)

Lpmvisi.com, Solo - Bentara Budaya Solo kembali mengadakan kegiatan pameran fotografi yang bertajuk "Air Mata Air Bengawan" pada Selasa (10/09/2019) hingga Kamis (19/09/2019) di Balai Soedjatmoko.

Pameran kali ini diadakan karena diharapkan mampu mengangkat kembali kebesaran Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa. Hasil karya yang dipamerkan di sana berasal dari seniman atau fotografer yang berasal dari Solo, Yogjakarta, Jakarta dan sekitarnya. Ada sekitar 34 seniman atau fotografer yang ikut andil dalam pameran tersebut, seperti misalnya Andry Prasetyo, Dodi Sandradi, Boy Harjanti, dan lain sebagainya. Event digelar dengan serangkaian acara mulai dari pembukaan di Hari Selasa, diskusi buku dan juga pemutaran film.

Pihak Bentara Budaya Solo sengaja mengundang seniman atau fotografer guna mengirimkan hasil karya mereka yang sesuai dengan tema. Setiap seniman atau fotografer mampu menyumbangkan 1-4 karyanya. Kemudian diadakan proses kurasi oleh para kurator yang telah dianggap ahli pada bidang tersebut, hingga akhirnya karya dapat dipamerkan pada kesempatan kali itu.. Para pengunjung yang datang sebagian besar merupakan warga Solo sendiri yang beberapa di antaranya juga merupakan penikmat atau pecinta seni fotografi.

Salah satu pengunjung pameran, Budi (50) beranggapan bahwa acaranya tersebut cukup menarik baginya, "Temanya sudah bagus, tapi sisi artistiknya saja yang menonjol, harusnya sisi isi atau pesan sosial yang harusnya ditonjolkan," ujar Budi

Pada hari pertama, pameran berlangsung dengan meriah dan ramai oleh pengunjung karena dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. AN-PLUCK Band juga turut hadir untuk memeriahkan pembukaan pameran di hari tersebut. Pada hari Kamis, pameran juga diselingi oleh diskusi dengan tajuk yang sama dengan judul pameran. Dengan mengundang Subur Tjahjono yang merupakan editor buku “Ekspedisi Bengawan Solo” dan Prof. Soeprapto Soedjono sebagai salah satu fotografer sekaligus Dosen ISI Yogyakarta, diskusi membahas tentang pameran dan sedikit menyinggung mengenai buku Ekspedisi Bengawan Solo. Diskusi dimoderatori langsung oleh Risman Marah yang juga merupakan praktisi fotografi.

Bentara Budaya Solo sendiri menjadikan pameran sebagai acara rutin bersama dengan agenda-agenda lain seperti “Keroncong Bale”, “Klenengan Selasa Legen”, dll. Dengan mengusung konsep dan menggaet seniman yang berbeda-beda di setiap eventnya, Bentara Budaya Solo selalu mampu menarik masyarakat Solo untuk hadir tiap bulan maupun setiap tahunnya ke Balai Soedjatmoko. (Nova, Stella)

SHARE THIS

0 Comments: