Minggu, 20 November 2016

Pertemuan Larut Malam

Oleh: Iim Fathimah T.

(Ditulis dengan inspirasi bertubi-tubi yang justru muncul ketika menahan kantuk.Jam 23. Lebih sedikit.)

------

23:21 agak sepi

Seorang wanita tua

Menelurusi jalan remang bermandikan

Sorot bulan

Di punggungnya ia pikul

Bajunya yang entah berapa helai

Dan helai lain bernama uang

Ia bingung saja

Ingin tidur di mana

-

Sedang lelaki mabuk di persimpangan

Melenguh dengan botol hampa di genggamnya

Pelarian mungkin...

Esok barangkali

Ia akan ditemukan terkulai

Di pinggiran rel kereta dengan tubuh setengah bernyawa

-

Si wanita tua memicingkan mata

Dan bayangan tubuhnya tiba-tiba

Berubah

Menjadi seorang lelaki yang jika si wanita tua tidak lupa

Adalah si bungsu

Si bungsu yang ia sayang

Merantau ke negeri seberang

Lama tak terdengar kabar barang selayang

-

“Ibu..”

Bayangnya berbicara lebih nyata

Daripada ucapan seorang pejabat

Yang tempo hari menawarkan si wanita tua

Sebuah rumah susun di pinggir kota

-

Bayangan itu mendekat

Sekonyong-konyong dengan kedua tangan membentang

Memeluk tubuh wanita tua

Yang justru mundur

Lantaran tak kuat

Dengan semerbak bau arak

-

Ah, negeri seberang ternyata tak jauh

Pikir wanita tua sembari merebut botol hampa

Dari genggaman si bungsu

Yang akhirnya pulang

SHARE THIS

0 Comments: