POSTINGAN TERKINI

6/recent/LPM VISI

Thunderbolts: Harapan itu Masih Ada!

(Poster Film Thunderbolts / Dok. Marvel.com)


Judul              : Thunderbolts

Sutradara      : Jake Schreier

Produksi        : Marvel Studios

Tahun Rilis    : 2025

Durasi           : 127 menit

Genre          : Action, Sci-fi


Lpmvisi.com, Solo — Industri perfilman Marvel Studios kembali merilis hasil karya mereka pada pertengahan tahun 2025. Beranggotakan tujuh tokoh anti-hero yaitu Yelena Belova (Florence Pugh), Bucky Barnes/Winter Soldier (Sebastian Stan), Red Guardian (David Harbour), Taskmaster (Olga Kurylenko), Ghost (Hannah John-Kamen), dan John Walker/U.S. Agent (Wyatt Russel), film garapan Jake Schreier yang diberi judul Thunderbolts ini berhasil menarik minat para penggemar film Marvel Cinematic Universe (MCU) untuk datang dan menyaksikannya di layar lebar. Berbeda dengan film-film Marvel pada umumnya, kisah yang satu ini menceritakan tentang perjalanan emosional sekumpulan pahlawan gagal yang memiliki kerusakan gambar diri akibat trauma di masa lalu dan harus memikul tanggung jawab besar menjadi penerus aliansi pahlawan super pelindung kota yang dikenal sebagai The New Avengers

        Film ini hadir dengan berbagai plot twist yang menarik. Alih-alih menghadirkan pertarungan “pahlawan baik hati melawan penjahat kejam”, film ini lebih memilih menghadirkan sekelompok pahlawan yang kehilangan arah dan diberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahannya. Perintah misi yang rupanya sebuah jebakan, pertemuan antar tokoh yang tak disangka-sangka, masa lalu yang kelam, hingga penyesalan yang dialami oleh masing-masing tokoh mewarnai ketegangan dan rasa penasaran para penggemar akan kejutan-kejutan lain yang mungkin ditampilkan. Dimana secara tidak langsung, hal ini makin mempertegas ciri khas Marvel Studios dalam menyajikan sebuah karya yaitu dengan menghadirkan plot twist yang menakjubkan dan tidak dapat diprediksi. 

         Beragamnya latar belakang para tokoh yang berpotensi menimbulkan konflik interpersonal justru diolah dengan sangat baik oleh sutradara Jack Schreier menjadi sebuah adegan yang memperlihatkan chemistry kuat diantara para tokoh. Ketegangan, momen lucu, dan kehangatan yang terjalin mampu mempersatukan mereka ditengah trauma dan keputusasaan masing-masing. Karakter yang disajikan beserta kehidupan masa lalu tiap tokoh pun terlihat cukup dalam. Yelena yang masih bergulat dengan kehilangan, Bucky yang harus memikul beban baru, Walker yang tenggelam dalam penyesalan, semuanya menghasilkan “dimensi” yang berbeda sehingga film terasa lebih dari sekadar pertunjukan visual, namun juga sebuah luapan emosional.

        Secara tematis, film ini berbicara tentang penebusan. Mereka yang selama ini hidup dalam bayang-bayang penyesalan dan rasa bersalah, diberi kesempatan untuk menebus semuanya itu. Gaya visual yang disajikan terlihat lebih gelap dibanding film-film Marvel biasanya. Kegelapan menyelimuti kota, laboratorium bawah tanah, nuansa penyesalan dan kegagalan seakan-akan sedang berbicara di film ini. Narasi yang melibatkan pengkhianatan oleh mereka yang dipercaya semakin memberikan lapisan ekstra dalam bobot emosional. Untuk seseorang yang ingin menikmati warna baru dari kisah aksi pahlawan selain adegan pertempuran fisik, film ini tentu dapat direkomendasikan menjadi opsi. 

        Namun dengan banyaknya tokoh anti-hero yang hadir, beberapa karakter menjadi kurang tereksplor secara maksimal. Tokoh yang memiliki latar bagus kurang mendapat momen “sendiri” untuk menyentuh emosi penonton. Selain itu, efek visual dan aksi-aksi yang ditayangkan di beberapa titik terasa cukup familiar, seperti ledakan besar dan adegan kejar-mengejar. Bagi penonton yang akrab dengan film Marvel, hal ini mungkin akan terasa sedikit monoton. Dan perlu diingat, karena film ini diproduksi oleh Marvel yang notabene nya merupakan industry film ternama dengan reputasi cukup positif di berbagai kalangan, maka sudah pasti banyak yang menunggu dengan ekspektasi besar akan adanya “revolusi” pada film ini. Karena film ini dirasa tidak benar-benar “membalik meja” seperti yang diharapkan, mungkin sebagian besar hanya akan merasa “cukup” dan belum “luar biasa”.

        Thunderbolts berhasil rilis sebagai salah satu karya MCU yang memiliki warna berbeda dari film-film sebelumnya. Mulai dari tokoh yang disajikan, konflik yang dialami, hingga titik penyelesaiannya, semua berhasil diolah sedemikian rupa menjadi sebuah karya yang layak dinikmati oleh penggemar layar lebar sebagai sajian hiburan maupun edukasi mental dan emosional. (Justin)

Posting Komentar

0 Komentar