POSTINGAN TERKINI

6/recent/LPM VISI

RESENSI BUKU “FRUGAL LIVING FOR GEN Z”: BELAJAR JADI MAHASISWA HEMAT TAPI TETAP NIKMAT

(Gambar Buku Frugal Living for Gen Z / Dok. araskapublisher.com)


Judul                    : Frugal Living for Gen Z

Tahun Terbit        : 2025

Penulis                 : Asti Musman

Penerbit               : Araska Publisher

Jumlah Halaman : 184 Halaman


Sebagai mahasiswa, kita sering dihadapkan pada dilema klasik, antara ingin hidup hemat atau tetap bisa menikmati hidup. Kadang niatnya mau berhemat, tapi ujung-ujungnya tergoda jajan di kafe, beli skincare baru, atau ikut nongkrong bareng teman. Akhirnya, belum akhir bulan, saldo sudah menipis. Nah, buku Frugal Living for Gen Z karya Asti Musman ini terasa seperti teguran halus sekaligus panduan ringan untuk kita yang sering terjebak di situasi seperti itu.

Diterbitkan oleh Araska Publisher pada Mei 2025, buku setebal 184 halaman ini membahas bagaimana cara mengatur uang tanpa harus kehilangan kesenangan dan kebebasan menikmati hidup. Jadi, bukan sekadar tentang ‘mengirit’, tetapi lebih ke belajar hidup dengan sadar, tahu mana yang penting dan mana yang hanya keinginan sesaat.

Asti Musman menulis dengan gaya yang santai dan mudah dipahami. Ia paham betul gaya hidup anak muda zaman sekarang yang tidak bisa lepas dari media sosial, promo online, dan rasa FOMO yang sering membuat kita merasa harus selalu ‘ikut tren’. Melalui buku ini, Asti mengajak pembacanya terutama Generasi Z dan mahasiswa, untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan tanpa merasa tersiksa.

Beberapa bagian buku ini terasa sangat dekat dengan kehidupan mahasiswa. Misalnya, saat membahas cara membedakan kebutuhan dan keinginan. Asti menekankan bahwa hidup hemat bukan berarti menahan diri dari semua hal yang menyenangkan, tetapi bagaimana kita bisa menikmatinya dengan cara yang lebih cerdas. Ia juga memberikan tips praktis seperti menikmati kuliner hemat tapi tetap enak, berburu barang preloved, dan menyiapkan dana darurat dari sisa uang saku. Semua itu disampaikan dengan contoh dan bahasa yang sederhana, jadi sangat mudah dipahami.

Hal menarik lainnya yaitu Asti juga membahas bagaimana media sosial sering membuat kita terjebak dalam gaya hidup konsumtif. Rasanya sangat cocok dengan kehidupan mahasiswa sekarang, di mana citra diri sering diukur dari apa yang diposting di Instagram atau TikTok. Buku ini mengingatkan bahwa kesenangan tidak harus selalu terlihat mahal, terkadang hal kecil seperti menabung, membatasi pengeluaran, atau berhasil menolak godaan check out itu sudah bentuk pencapaian tersendiri.

Meski buku ini belum banyak diulas pembaca karena masih tergolong baru, tetapi isi buku ini mempunyai nilai yang kuat untuk dijadikan bahan refleksi. Apalagi bagi mahasiswa yang sedang belajar mandiri dan mulai mengenal dunia finansial pribadi. Sayangnya, buku ini belum menampilkan kisah nyata atau contoh konkret dari mereka yang sukses menerapkan frugal living, yang mungkin bisa membuat pembacanya lebih termotivasi. Tetapi terlepas dari itu, pesan utama buku ini adalah ‘Hemat bukan berarti pelit, tapi cerdas dalam menikmati hidup’.

Buku ini sangat cocok dibaca mahasiswa di mana pun, terutama yang sering merasa uang bulanan selalu kurang. Dengan bahasa ringan serta isinya yang relevan, Frugal Living for Gen Z bisa membantu kita memahami bahwa kemandirian finansial bukan soal penghasilan besar, tetapi soal bagaimana kita mengelolanya dengan bijak.

Sebagai bacaan ringan tapi berisi, buku ini bisa menjadi pengingat bahwa hidup sederhana bukan berarti membatasi diri, tapi justru memberi ruang untuk menikmati hidup tanpa beban. Sangat cocok untuk mahasiswa yang ingin memulai hidup lebih teratur, tapi tetap bisa hangout, nongkrong, healing, dan bahagia. (Erlin Nursifa Hatmoko)

Posting Komentar

0 Komentar