(Poster Penutup Film Omniscient Reader: The Prophecy / Dok. Platform )
Judul : Omniscient Reader: The Prophecy
Sutradara : Kim Byung Woo
Produksi : Realies Pictures
Tahun Rilis : 2025
Durasi : 1 jam 57 menit
Platform : Amazon Video, Apple TV, dan Prime Video Genre : Fantasy, survival, action, dan sci-fi
Lpmvisi.com, Solo - Omniscient Reader: The Prophecy menjadi salah satu adaptasi live action Korea yang paling ditunggu tahun ini. Diangkat dari Webtoon populer berjudul Omniscient Reader’s Viewpoint, film ini membawa konsep meta-fiksi ke layar lebar dengan cara yang segar dan ambisius. Disutradarai oleh Kim Byung Woo, film ini menghadirkan deretan aktor dan aktris ternama seperti Lee Min Ho, Ahn Hyo Seop, dan Kim Jisoo (salah satu anggota girl group Korea ternama, Blackpink) yang sukses menghidupkan kisah penuh misteri dan kekacauan di dunia yang hancur karena “cerita” itu sendiri.
Kisahnya berpusat pada Kim Dokja (Ahn Hyo Seop), seorang pegawai kantoran biasa yang hidupnya monoton dan jauh dari kata istimewa. Namun, hidupnya berubah total ketika dunia yang ia kenal tiba-tiba runtuh dan berubah menjadi dunia yang sama persis dengan novel web favoritnya, yaitu Three Ways to Survive in a Ruined World. Hanya Kim Dokja yang tahu jalan cerita dunia baru tersebut karena dia satu-satunya pembaca setia novel web tersebut hingga tamat. Dari sinilah perjalanan menegangkan dimulai, saat pengetahuan yang dulu hanya ada di kepala kini menjadi senjata utama untuk bertahan hidup. Alih-alih hanya menonjolkan aksi dan efek visual, film ini juga menyelipkan lapisan narasi yang lebih dalam tentang makna eksistensi, takdir, dan bagaimana seseorang bisa menjadi “pembaca” sekaligus “pemeran utama” dalam kisah hidupnya sendiri. Dunia film ini gelap dan kompleks, tetapi juga dipenuhi oleh momen reflektif yang membuat penonton berpikir tentang hubungan antara realistis dan fiksi. Sinematografinya dibuat dengan apik, menampilkan kehancuran kota yang terasa nyata tanpa kehilangan estetika khas drama fantasi Korea. Musik pengiringnya berhasil membangun atmosfer tegang, tetapi tetap menyisakan ruang bagi emosi, terutama dalam interaksi antar karakter yang perlahan mengungkap lapisan-lapisan kepribadian mereka. Chemistry antara Lee Min Ho dan Ahn Hyo Seop terasa intens, menggambarkan hubungan kompleks antara protagonis dan karakter utama dari novel yang hidup kembali. Meski begitu, film ini tidaklah lepas dari kekurangan. Bagi penonton yang belum membaca versi Webtoon-nya, beberapa bagian mungking terasa padat dan sedikit membingungkan. Beberapa penjelasan dunia (world building) yang rumit terkadang disampaikan terlalu cepat, membuat penonton harus menebak-nebak maksud di balik setiap dialog. Namun, film ini terasa seperti fan service yang elegan karena, menyajikan adegan-adegan ikonik dengan kemasan sinematik yang memuaskan.
Omniscient Reader: The Prophecy bukan hanya kisah tentang bertahan hidup di dunia yang runtuh, tetapi juga tentang bagaimana seseorang menghadapi takdir yang sudah tertulis. Film ini berhasil memadukan unsur aksi, fantasi, dan ekstensialisme dalam satu paket yang intens sekaligus emosional.
Pada akhirnya, film ini bukan hanya untuk penggemar versi Webtoon-nya, tetapi juga bagi siapapun yang pernah bertanya-tanya tentang: jika hidup kita hanyalah sebuah cerita, sejauh mana kita benar-benar bisa mengubah akhir ceritanya? (Isa)
0 Komentar