| (Suasana Obrolan Buku “Mei Merah 1998: Kala Arwah Berkisah” di depan Laboratorium Sosiologi (10/11) / Dok. Kia) |
Lpmvisi.com, Solo – Pada hari Senin (10/11), Program Studi Sosiologi kelas B Angkatan 2024, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar Obrolan Buku. Obrolan tentang Mei Merah 1998: Kala Arwah Berkisah karya Naning Pranoto diadakan di depan Laboratorium Sosiologi, Gedung 4 Lantai 3, FISIP UNS pada pukul 13.00 WIB. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Teori Sosiologi Klasik yang diampu oleh Dr. Akhmad Ramdhon, S.Sos., M.A. Obrolan Buku kali ini dibawakan oleh salah satu kelompok yang beranggotakan lima mahasiswa, yaitu Viona, Iva, Hafiddah, Gagah, dan Lucky.
Ramdhon menyampaikan bahwa tujuan dari Obrolan Buku ini adalah menjembatani mahasiswa untuk memahami sosiologi, mulai dari sosiologi klasik menuju sosiologi modern. Ia juga menjelaskan bahwa diangkatnya buku Mei Merah 1998 ini merupakan bentuk respon atas isu-isu panas yang tengah berkembang di lingkup negara, seperti peresmian Presiden Soeharto sebagai pahlawan nasional dan penulisan ulang sejarah Indonesia. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa adanya Obrolan Buku Mei Merah 1998 ini adalah untuk mendorong mahasiswa mengenang kembali kelamnya sejarah bangsa pada tahun 1998. Beberapa kasus kerusuhan yang terjadi seperti penjarahan, kekerasan, pemerkosaan, dan rasisme atau diskriminatif etnis diasumsikan bahwa terdapat campur tangan negara di dalamnya.
Kelompok yang bertugas berhasil membawakan kisah dari buku yang berisi 12 bab tersebut dengan apik. Buku tersebut menceritakan kisah nyata Humaira, seorang korban pemerkosaan dari kerusuhan 1998. Ia depresi karena kehamilannya yang merupakan akibat dari pemerkosaan tersebut dan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Ia mengakhiri hidupnya setelah melahirkan anaknya yang dinamai Luk-luk. Setelah ditinggal Ibunya, Luk-luk diadopsi oleh sepasang suami istri, Rahayu dan Tirta. Luk-luk mengalami perdebatan batin yang kuat mengenai desas-desus Ibu kandungnya dan di akhir cerita, Luk-luk diceritakan berhasil mengetahui kisah masa lalu ibunya.
Kegiatan Obrolan Buku berakhir pada sekitar pukul 15.00 WIB dan di akhir kegiatan, Ramdhon selaku dosen juga memberikan akhiran yang manis dengan membacakan satu puisi karya Joko Pinurbo yang berjudul “Mei”. Obrolan buku ini memberikan kesan dan dampak positif bagi mahasiswa. Iva (19) selaku bagian dari kelompok yang bertugas, menyampaikan, “Obrolan Buku ini hal baru banget buat aku dan kelompokku. Obrolan Buku Mei Merah 1998 ini membawa kita untuk kembali mengingat kerusuhan 1998 yang saat ini mulai dilupakan oleh orang-orang. Kegiatan ini juga membantu kita untuk memperdalam teori sosiologi, salah satunya Teori Suicide.”
Selain itu, Jenny (19) selaku mahasiswa juga menambahkan tentang harapannya, “Ke depannya kalau bisa yang membawakan cerita duduk saja biar yang mendengarkan lebih nyaman dan mungkin konsepnya bisa duduk melingkar. Semoga kegiatan ini bisa terus dilaksanakan secara jangka panjang karena kegiatan ini bisa me-refresh pikiran dan menambah wawasan tentang dunia sosial, politik, dan lainnya.” (Kia)
0 Komentar