(Wajah di balik suksesnya LKMM-D 2025 FISIP UNS / Dok. Panitia)
Lpmvisi.com, Solo — Suasana Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) tampak semarak pada Sabtu (8/11/2025). Sejak pagi, puluhan mahasiswa baru angkatan 2024 telah memadati ruangan dengan raut wajah antusias dan penuh semangat. Mereka hadir untuk mengikuti Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Dasar (LKMM-D) FISIP UNS 2025, sebuah kegiatan tahunan yang berfokus pada pengembangan kemampuan kepemimpinan dan manajerial bagi mahasiswa.
LKMM-D merupakan salah satu program kerja unggulan yang digagas oleh Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) BEM FISIP UNS. Kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam tentang dinamika organisasi dan kepemimpinan, bukan hanya secara teoritis, tetapi juga melalui praktik langsung.
Berbeda dengan LKMM Pra-Dasar yang berfokus pada pengenalan konsep dasar organisasi, LKMM-D menitikberatkan pada implementasi dan pengembangan kemampuan kepemimpinan dalam situasi nyata. Melalui serangkaian sesi pelatihan, diskusi kelompok, dan simulasi kasus, peserta dilatih untuk berpikir kritis, berkomunikasi efektif, dan bekerja secara kolaboratif.
Materi yang diberikan pun beragam, mulai dari manajemen diri dan waktu, etika organisasi, public speaking, hingga strategi menghadapi konflik dan membangun kerja sama tim. Dengan pendekatan interaktif, peserta tidak hanya menjadi pendengar pasif, melainkan juga diajak untuk aktif berpartisipasi dan mengeksplorasi potensi diri mereka.
Tahun ini, LKMM-D FISIP UNS 2025 mengusung tema “Akasa Nutana: Pemimpin yang Inovatif”, sebuah kalimat yang berasal dari bahasa Sansekerta bermakna “langit baru”. Tema tersebut dipilih untuk menggambarkan semangat pembaruan, adaptasi, serta inovasi yang diharapkan tumbuh dalam diri para peserta sebagai generasi muda yang siap menghadapi perubahan zaman.
Salah satu staf acara, Alvina Rameyza Firda Rahmani (19), menjelaskan bahwa pemilihan tema “Akasa Nutana” bukan tanpa alasan. Menurutnya, semangat ini mencerminkan karakter pemimpin muda yang tidak hanya berani menciptakan inovasi, tetapi juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan sosial dan teknologi.
“Kami ingin peserta bisa memaknai kepemimpinan bukan Cuma soal memimpin orang lain, tapi juga bagaimana mereka mampu menciptakan perubahan positif di lingkungan sekitarnya. Kepemimpinan di era modern harus kolaboratif, terbuka pada ide baru, dan responsif terhadap tantangan zaman,” jelasnya. Lebih lanjut, Alvina menambahkan bahwa kegiatan LKMM-D diharapkan menjadi ruang aman bagi mahasiswa untuk berproses, belajar dari kesalahan, dan mengembangkan rasa tanggung jawab sebagai calon pemimpin organisasi di tingkat fakultas maupun universitas.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 70 peserta ini berlangsung dengan suasana yang penuh energi. Salah satu momen yang paling ditunggu peserta adalah Forum Group Discussion (FGD), di mana mereka dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk membahas studi kasus nyata yang sering terjadi dalam dunia organisasi kampus— mulai dari konflik internal, kesalahpahaman antaranggota, hingga tantangan menjaga komitmen tim.
Dalam sesi tersebut, setiap kelompok ditantang untuk menganalisis masalah, mencari solusi strategis, dan mempresentasikannya di depan peserta lain. Melalui proses ini, para peserta tidak hanya belajar berpikir kritis dan logis, tetapi juga memahami pentingnya komunikasi terbuka, kerja sama, serta empati terhadap sesama anggota tim.
Salah satu peserta, Rania Yasmin (19), mengaku bahwa mengikuti LKMM-D menjadi pengalaman berharga yang memberikan banyak pelajaran baru baginya. “Materinya relevan banget sama dunia kampus. Aku jadi lebih tahu gimana cara mengelola waktu, mengenali potensi diri, dan bekerja sama dalam tim dengan efektif. Bagian FGD-nya paling seru karena kita langsung praktek menghadapi masalah nyata, bukan cuma teori,” ujarnya antusias.
Selain kegiatan diskusi dan simulasi, LKMM-D juga menghadirkan pembicara berpengalaman dari kalangan alumni dan aktivis mahasiswa. Mereka berbagi kisah perjalanan mereka di dunia organisasi, mulai dari tantangan memimpin tim hingga cara menjaga motivasi di tengah kesibukan akademik. Melalui cerita-cerita inspiratif tersebut, peserta belajar bahwa menjadi pemimpin bukan hanya tentang jabatan atau posisi, melainkan tentang tanggung jawab dan kemampuan memberi dampak positif. Seorang pemimpin sejati harus mampu mendengarkan, memahami kebutuhan tim, serta mengambil keputusan dengan bijak.
“Sering kali orang berpikir pemimpin itu harus selalu di depan. Padahal, terkadang pemimpin justru harus berada di tengah atau di belakang, memastikan semua anggota bisa berjalan bersama. Dari situ, kita belajar makna kepemimpinan yang sesungguhnya,” ujar Mbak Khusna Wakhidakh, salah satu pembicara dalam sesi motivasi.
LKMM-D tidak hanya menjadi ajang pelatihan, tetapi juga menjadi proses kaderisasi penting bagi mahasiswa FISIP UNS. Melalui kegiatan ini, BEM FISIP berupaya menyiapkan generasi penerus yang memiliki integritas, kecakapan manajerial, dan kepekaan sosial. Anggid Ardha Tri Pangestu (20) sebagai ketua panitia pelaksana menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan dirancang agar mahasiswa dapat merasakan pengalaman belajar yang menyenangkan tetapi tetap bermakna. Dengan mengusung nilai-nilai Akasa Nutana, panitia berharap setiap peserta dapat menemukan makna kepemimpinan dalam versi mereka sendiri — yang tidak kaku, melainkan kreatif dan berorientasi pada perubahan.
Menjelang akhir acara, suasana haru dan semangat terasa berpadu ketika seluruh peserta dan panitia menyanyikan Mars FISIP bersama. Dalam momen penutupan itu, terlihat jelas rasa kebersamaan dan optimisme di wajah setiap peserta. LKMM-D 2025 bukan sekadar pelatihan, melainkan proses pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan. Melalui semangat Akasa Nutana, kegiatan ini berhasil menyalakan kembali api semangat inovasi dan empati di kalangan mahasiswa.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, BEM FISIP UNS berharap semangat yang tumbuh selama pelatihan dapat terus terjaga. Para peserta diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai kepemimpinan yang telah dipelajari, baik dalam organisasi kampus maupun kehidupan sehari-hari. LKMM-D FISIP UNS 2025 menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil—dari mahasiswa yang berani bermimpi, belajar, dan berinovasi untuk masa depan. Akhir kata, makna dari Akasa Nutana kini telah terbuka luas bagi para pemimpin muda FISIP UNS yang siap menulis kisah perubahan mereka sendiri. (Artika Diah Utami)
0 Komentar