Back To Party Fest 2025: Kolaborasi Fashion, UMKM, F&B, dan Komunitas Musik di Tirtonadi

(Backdrop Photobooth "Glorious November" yang menyambut pengunjung di area masuk pada Kamis (6/11)/ Dok. Tami)

Lpmvisi.com, Solo — Back To Party Fest kembali digelar pada 5–9 November 2025 di Convention Hall Tirtonadi, Solo, dengan tema “Glorious November”. Acara ini terbuka gratis untuk umum, dengan jam operasional pukul 10.00–22.00 WIB (kecuali Jumat mulai pukul 13.00 WIB).

Awalnya berfokus pada festival fashion, Back To Party Fest kini melibatkan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM), kuliner dan komunitas musik, memperkuat ekosistem kreatif lokal. Menang Mahardika (23), penyelenggara acara, menjelaskan, “Di Solo, minat beli masyarakat tinggi. Mereka aktif mengikuti tren dan konsumtif, sehingga kolaborasi ini relevan dengan karakter pasar anak muda.”

Tahun ini, sekitar 100 booth turut hadir meramaikan event, termasuk 50 brand fashion yang menawarkan produk mulai T-shirt, jaket, hingga aksesori, serta 20 tenant F&B. Setiap tenant dikurasi dengan cermat untuk menjaga keberagaman produk, sehingga pengunjung mendapat pengalaman belanja yang menarik dan tidak monoton. Menang menambahkan, “Kami melihat dulu produk apa yang dijual agar tidak menumpuk jenisnya. Jika semua jualan kaos, tentu kurang menarik.”

(Suasana pengunjung Back to Party pada Kamis (6/11) / Dok. Tami)

Selain tenant dan brand lokal, Back To Party Fest juga menghadirkan panggung musik sebagai daya tarik tambahan. Terdapat delapan guest star, dibagi menjadi dua penampil setiap malam selama empat hari pertama, mulai pukul 19.00–21.00 WIB. Pada hari terakhir, event ini digelar dengan tema budaya Jepang, menghadirkan komunitas cosplayer untuk meramaikan area event.

Menang mengungkapkan tantangan utama penyelenggaraan adalah menjaga jumlah pengunjung tetap stabil sepanjang lima hari. Hal ini penting untuk memenuhi ekspektasi tenant dan memastikan pengalaman pengunjung tetap beragam. Ia berharap, “Event-event seperti Back To Party Fest dapat berkelanjutan dan memberi dampak ekonomi positif bagi pelaku usaha lokal, serta mendorong perkembangan industri kreatif di Solo.” (Iis Aryanti Tri Utami)