| (Cover memoar Educated (Terdidik) karya Tara Westover / Dok. Internet) |
Judul : Educated (Terdidik)
Penulis : Tara Westover
Penerjemah : Berkat Setio
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2021
Jumlah halaman : 500 halaman
Jauh di dalam kesunyian Pegunungan Idaho, Amerika Serikat, seorang gadis tumbuh tanpa vaksinasi, akta kelahiran, dan bernapas dengan minimnya pendidikan. Ia diberi cinta dalam bentuk ketakutan dan kebebasan dalam bentuk larangan. Tara Westover adalah anak bungsu dari keluarga Mormon fundamentalis yang percaya bahwa dunia luar adalah ancaman. Selama bertahun-tahun, keluarga Tara meyakini bahwa sekolah atau pendidikan formal merupakan alat rekayasa pemikiran massa–yang termasuk dalam jaring Illuminati, praktik yang menjauhkan mereka dari Yesus Kristus. Namun, dari tempat yang paling tak terduga, Tara menyalakan api semangat belajar hingga akhirnya menulis memoar luar biasa berjudul Educated (Terdidik).
Buku ini bukan sekadar berisi tentang memoar seorang Tara Westover, tetapi juga tentang keberaniannya melawan keyakinan yang membelenggu. Tara tumbuh dalam keluarga yang menolak sistem medis, sistem pendidikan, dan bahkan negara. Ayahnya mempercayai kiamat dan teori konspirasi, ibunya menjadi dukun pengobatan herbal, dan Tara, yang baru mulai belajar berhitung di usia belasan, harus mendidik dirinya sendiri demi keluar dari lingkaran itu.
Dalam narasi yang jujur, Tara menyusun kenangan layaknya potongan puzzle. Setiap keping membawa pengajaran yang berharga. Dengan gaya tulis yang halus tapi kuat, ia menuturkan bagaimana tubuhnya berdarah karena kecelakaan kerja, jiwanya retak karena kekerasan saudara, dan pikirannya tertantang oleh buku-buku sejarah yang akhirnya membukakan jendela dunia. Tara tidak mencoba membangkitkan simpati berlebihan. Ia membiarkan pembaca merasa sendiri: bahwa keputusan untuk bersekolah adalah tindakan radikal, bahwa membaca adalah bentuk pemberontakan, bahwa pengetahuan bisa membebaskan, tapi juga memisahkan.
Tara mulai belajar secara otodidak agar bisa mengikuti ujian ACT. Tanpa pernah mengikuti sekolah formal, ia lulus dan diterima di Brigham Young University. Di sanalah ia untuk pertama kalinya mendengar kata “Holocaust” dan “Martin Luther King Jr.”, serta menyadari bahwa dunia jauh lebih luas dari yang ia bayangkan. Dari BYU, ia melanjutkan ke Cambridge, kemudian Harvard, dan kembali lagi ke Cambridge untuk menyelesaikan gelar doktornya dalam bidang sejarah. Namun, perjalanan Tara tidak hanya soal akademik. Educated adalah memoar tentang identitas—tentang bagaimana pendidikan bukan hanya mengajarkan fakta, tapi membentuk kesadaran.
Secara struktural, buku ini ditulis dalam tiga bagian yang menggambarkan transformasi Tara: dari dunia terasing, ke dunia akademik, lalu ke dalam dirinya sendiri. Kelebihan buku ini terletak pada kemampuannya menyentuh isu besar, seperti pendidikan, patriarki, kekerasan rumah tangga, trauma psikologis—tanpa menjadi berat atau menggurui. Tara memberi ruang pada pembaca untuk bertanya dan menyimpulkan sendiri. Ia tidak membenci keluarganya, tapi juga tidak menyangkal bahwa mereka menyakitinya. Kelebihan lainnya, yakni buku ini ditulis dengan gaya bahasa lugas yang mengalir. Pada versi yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Educated tetap mudah dipahami tanpa kehilangan kedalaman emosional dan naratifnya.
Kekurangannya, bagi sebagian pembaca, mungkin terletak pada alur yang lambat di awal dan pengulangan narasi tentang kekerasan yang membuat tidak nyaman. Tapi mungkin memang itu tujuannya, agar pembaca ikut merasa sesak dan terperangkap, sama seperti yang Tara alami. Selain itu, kelemahan lain dalam buku ini adalah penyampaiannya ceritanya yang kerap berpindah-pindah waktu. Tara menceritakan kisahnya menggunakan pola alur campuran. Hal ini menyebabkan alur di dalam cerita seringkali terasa melompat-lompat sehingga membuat pembaca kebingungan.
Kendati demikian, Educated adalah buku yang patut untuk dibaca. Buku ini bukan sekadar memoar tentang kesuksesan akademik seseorang. Ini adalah kisah tentang keberanian intelektual dan emosional. Tentang seorang gadis yang akhirnya memilih dirinya sendiri—meskipun itu berarti kehilangan sebagian dari masa lalu. Tentang bagaimana belajar bukan hanya soal mengingat, tapi juga soal melepaskan.
Reputasi Educated telah teruji di kancah internasional. Dilansir dari New York Times, Educated karya Tara Westover tercatat sebagai salah satu buku terlaris. Tak hanya itu, buku ini termasuk di dalam daftar 10 buku terbaik tahun 2018 oleh New York Times Review. Bahkan, buku ini telah direkomendasikan oleh tokoh-tokoh terkemuka dunia, seperti Bill Gates, Amy Chua, hingga Maudy Ayunda.
Secara keseluruhan, Educated cocok dibaca oleh siapa saja yang percaya bahwa pendidikan bisa mengubah arah hidup, tetapi juga menyadari bahwa proses itu tidak mudah. Tara Westover menunjukkan bahwa belajar sejatinya adalah keberanian untuk melihat dunia secara utuh. (Bilqis)
0 Komentar