Kamis, 18 Mei 2023

Bias Filosofi Gender

(Dok. Pinterest)

 

Gender dan kesetaraan gender adalah perkara yang selalu berterbangan dalam ranah teori antara laki – laki dan perempuan, terutama pada perannya. Kesetaraan gender sendiri merupakan soal yang selalu disuarakan oleh kebanyakan aktivis perempuan. Entah mengapa walaupun sudah diperjuangkan, selalu perempuan yang terpampang dalam kasus ketidakadilan gender. Apa dosa Ibu Hawa dulu sehingga perempuan yang terkesan lemah dan rendah menanggung karmanya. Kebanyakan dari soalan gender dalam masyarakat memang mengenai perempuan yang disorot.

Berkaca pada wacana itu, lingkungan sekitar juga menampakkan kontrasnya pada teori dan implementasi kesetaraan gender. Anomali yang sering dilihat pada kehidupan rumah tangga yaitu beban ganda. Dalam bahasa sosiologi sering dikenal dengan double burden yang sering terjadi dalam kehidupan rumah tangga dengan pembagian status dan peran yang kurang baik. Peran perempuan sebagai seorang istri dan juga ibu seringkali menimbulkan benturan antar peran dari kedua status tersebut.   

Seorang perempuan yang menjadi istri tentu melayani suaminya dalam berbagai kesibukannya. Berlaku pula pada saat ia berhadapan dengan anaknya sehingga harus banting setir untuk menjadi seorang ibu yang mengayomi dan mendidik anak-anaknya. Dalam kasus yang saya lihat, seorang istri juga membantu suaminya dalam mencari nafkah karena kebutuhan lebih besar dari penghasilan suaminya. Saat di rumah, sang istri masih harus mengerjakan pekerjaan rumah tanpa dibantu oleh suaminya Terlebih lagi, mereka harus mengurus anaknya juga. Double burden yang cukup memberatkan ini menjadi bukti bahwa perempuan tidak berhak berpangkat “makhluk lemah”.

Setidaknya, perlu dicari sebuah alternatif seperti pemahaman lebih tentang peran dalam rumah tangga, pemupukan moral antara pria dan wanita, pendidikan pranikah, dan kesadaran berumah tangga sehingga tidak ada lagi double burden yang menjadi sebuah sandangan yang dikenakan pada wanita sebgai pengurus rumah tangga. 



SHARE THIS

0 Comments: