Senin, 24 Oktober 2022

Teguh: “GE Tidak Mati, Tapi Dimatikan oleh Pihak yang Tidak Bertanggung Jawab”

Lpmvisi.com, Solo – Seruan aksi memperingati satu tahun kasus meninggalnya GE digelar di depan boulevard UNS pada Senin (24/10) sore hari. Aksi ini diinisiasi oleh aliansi #JusticeForGE, yang terdiri dari perwakilan berbagai macam lembaga dan perorangan.

Aksi dimulai dengan penyampaian orasi oleh beberapa perwakilan, pembacaan puisi, hingga puncaknya adalah pembacaan doa bagi Almarhum GE. Beberapa kali pula terdengar aliansi mahasiswa yang menyinggung rektorat untuk sadar dan menjadi lebih baik lagi. 


Penyampaian Orasi oleh Salah Satu Perwakilan Mahasiswa/Dok. Priska


Presiden BEM FMIPA UNS 2022 sekaligus agitator dari aksi peringatan, M. Khairil Ibadurahman (21) mengatakan, bahwa agenda acara hari itu ditujukan untuk mengingat setahun kematian GE, serta merefleksikan kembali janji-janji kampus terkait meninggalnya GE, seperti pembubaran Resimen Mahasiswa (Menwa), dan pengawalan kasus ini sampai benar-benar mendapatkan keadilan. 

"Jadi selain memperingati setahun kematian GE, kami ingin kampus itu bertanggung jawab atas kematian almarhum Gilang ini," ujarnya.

M. Wasul (20), Presiden BEM SV UNS 2022 juga menyampaikan hal yang sama. Ia dan aliansi #Justice ForGE akan membersamai kasus ini hingga tercapai keadilan. Wasul menyampaikan, bahwa ada beberapa poin tuntutan yang sudah ditandatangani oleh Wakil Rektor 1 UNS, perwakilan mahasiswa, dan perwakilan dari keluarga almarhum.

 “Dari semua tuntutan itu, belum ada bukti yang konkrit bahwasanya tuntutan itu sudah dipenuhi,” imbuhnya.


Pembacaan Doa untuk Almarhum GE/Dok. Priska



Pihak keluarga dari Almarhum GE pun turut menghadiri aksi. Pihak keluarga mengaku sangat berterima kasih kepada teman-teman yang sudah bersedia mengingat Almarhum GE. 

“Gilang tidak mati, tapi dimatikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab”, ujar Teguh (20) sebagai perwakilan dari pihak keluarga GE. (Priska)



SHARE THIS

0 Comments: