Selasa, 31 Mei 2022

Terbujur Kaku

Dok. Pinterest


Oleh: Amelia Erlintang

Waktu itu masih terbesit di ingatanku

Dimana aku bersikap tak acuh pada anakmu

Aku memendam marah yang mendalam

Mengucapkan sumpah serapah dalam kebisuanku

Tapi demi tuhan, aku benar-benar menyesal untuk itu

Aku tau tak seharusnya aku seperti itu


Entah mengapa, kau hadir di mimpiku  

Dua malam sebelum kepergianmu

Kau seperti berkata kau akan kembali kerumah

Ke rumah Sang pencipta

Tapi sungguh aku tak enak hati untuk menceritakan itu

Ya, menceritakannya pada anakmu


Sekitar pukul satu, aku menjengukmu

Dan saat itu pula aku tahu bahwa nafasmu sudah sangat susah

Terlihat sudah kau bernafas dari tenggorokan

Tetapi bodohnya aku yang masih saja gengsi untuk mencium keningmu

Kening seseorang yang sudah melahirkan malaikat untukku

Dan beberapa jam setelahnya, aku melihat kau sudah terbujur kaku

Aku telah kehilanganmu untuk selama-lamanya



SHARE THIS

0 Comments: