Sabtu, 26 Maret 2022

Berdamai Dengan Diri Sendiri Melalui Buku Alvi Syahrin

Judul  : Insecurity is My Middle Name | Penulis  : Alvi Syahrin | Penerbit   : Arvi Ardhi Publishing | Halaman  : 264 halaman | Cetakan ke  : 1 | ISBN : 9786239700201

(Dok. Internet)

 “Penjahat dalam kisah kita bukanlah
Ibu tiri yang kejam,
Teman yang berkhianat,
Orang-orang yang merendahkan kita,
Tapi... our own insecurity.

Begitulah awalan dalam buku berjudul “Insecurity is My Middle Name” yang ditulis oleh Alvi Syahrin, penulis buku self-improvement yang sangat menginspirasi. Insecurity atau biasa dikenal di kalangan anak muda sebagai perasaan insecure adalah rasa cemas, takut, atau merasa tidak aman yang bisa saja menghampiri setiap orang. Perasaan insecure membuat orang tidak tenang, tidak percaya diri bahkan menyebabkan overthinking.   

Buku Alvi Syahrin yang keempat ini membahas seputar rasa insecure yang terbagi ke dalam lima bab dengan beberapa sub bahasan di setiap babnya. 

Alvi Syahrin mengungkapkan beberapa hal yang dapat menyebabkan insecure. Salah satunya adalah tentang ketidakpercayaan diri karena tidak good looking, mungkin ada banyak orang yang merasa insecure karena itu. Namun, yang perlu diingat adalah bahwa good looking bukan segalanya, tapi kenapa yang good looking selalu yang dipilih? Alvi menuturkan bahwa hal tersebut sebetulnya engga juga. Kesuksesan tidak memandang apakah seseorang good looking atau tidak. Lalu, bagaimana kalau di dunia kerja? Tidak semua dunia kerja menilai kandidatnya melalui fisik semata. Memangnya kriteria saat melamar pekerjaan hanya perkara good looking? Tentunya ada penilaian lain yaitu kemampuan atau skill apa yang dikuasai dan apakah sesuai dengan dunia kerja yang membutuhkan. Jadi, peluang tidak hanya teruntuk yang good looking saja.

Pada bab kedua dan ketiga, Alvi mengungkapkan tentang kecemasan masa depan. Berbagai keluh kesah yang seringkali dialami oleh orang-orang tentang insecure-nya dibahas di sini. Bagaimana memulai untuk merealisasikan mimpi juga dibahas di sini. Jika memiliki mimpi yang besar, yang tidak boleh ditinggalkan adalah mimpi-mimpi kecil atau hal-hal kecil untuk mencapai mimpi besar itu. Karena sesuatu yang besar tentunya dimulai dari hal yang kecil, bukan? 

Bagian keempat dan kelima dalam buku “Insecurity is My Middle Name” berisi seputar self acceptance atau penerimaan diri dan berdamai dengan diri sendiri. Rasa insecure yang berlebihan tanpa disertai langkah-langkah untuk berubah hanyalah membuang waktu. Jika keadaan yang demikian berjalan terus menerus, tidak jarang menyebabkan banyak potensi diri menjadi tersia-siakan.

 Upaya yang perlu dilakukan supaya tidak terjebak dalam insecurity yang berlebihan adalah dengan mengenali dan kemudian berdamai dengan diri sendiri. Mengenali diri sendiri adalah hal yang penting dalam proses menggapai impian. Dengan begitu, kekurangan dan kelebihan yang dimiliki akan dapat kita lihat.

Secara garis besar, buku bertema self healing ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan terutama yang masih terjebak dalam insecurity. Bahasa yang digunakan pun mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Melalui buku ini, penulis menyampaikan pesan kepada pembaca supaya tidak mudah mengeluh maupun menyerah dalam menggapai mimpi sekalipun masih terdapat kekurangan pada masing-masing individu. (Mutiah)



SHARE THIS

0 Comments: