Rabu, 08 Juli 2020

Dilema Sajian Baru Dalam PKKMB UNS

Dok. Internet/Universitas Sebelas Maret

Oleh : Ulfah Almunawaroh   

Perjalanan hidup mahasiswa baru tak bisa dilepaskan dengan masa orientasi terhadap kampusnya sendiri. Orientasi mahasiswa baru Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan kegiatan rutin setiap tahun, yang populer dengan nama PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru). Kegiatan ini selain mengenalkan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru, juga mengenalkan kehidupan sosial di tempat tinggal mahasiswa selama kuliah.

Pandemi Covid-19 membawa dampak yang sangat besar khususnya bagi institusi pendidikan. Kesehatan yang kini menjadi aset berharga bagi masyarakat, mendorong terwujudnya kebijakan untuk meminimalisir interaksi dan kerumunan. Jika PKKMB identik dengan pengenalan dunia kampus, kerja sama tim, dan seremoni yang meriah, kini menjadi polemik karena kebijakan peniadaan kegiatan berkumpul dalam massa yang banyak. Melihat situasi saat ini, PKKMB di era pandemi harus dikemas dalam bentuk yang baru dan berbeda dari tahun – tahun sebelumnya.

Berkolaborasi Dengan Media

Ketua panitia PKKMB UNS 2020, Raditia Yoke Pratama menerangkan bahwa tujuan dari PKKMB ialah membentuk mahasiswa baru agar mempunyai nilai-nilai yang ditetapkan dalam PKKMB.

Berkaitan dengan pandemi, maka diperlukan akselerasi khusus yang berupa pemanfaatan media informasi. Apabila PKKMB dilaksanakan secara daring, maka akan terjadi peralihan media. Media yang akan digunakan dapat berupa Zoom, Instagram, atau Google Meet. “Kalau PKKMB luring nanti dalam bentuk selebrasi, mau ga mau harus ada kerumunan gitu. Perlu strategi khusus agar tidak terjadi kerumunan dan ada protokol kesehatan yang diterapkan ketika berkerumun.” ujar Raditia kala diwawancarai VISI (01/06).

Raditia juga menambahkan, terkait pembentukan kesan bagi mahasiswa baru berhubungan dengan pengenalan dunia kampus dan kehidupan di Solo. Terutama berbicara tentang bagaimana cara bertahan hidup di Kota Solo, antusiasme mahasiswa baru, kerjasama tim, dan implementasi dari nilai-nilai PKKMB yang disalurkan melalui manggala atau kakak pendamping. “Secara on line nanti ya mereka yang menjadi perantara pengetahuan tersebut. Jadi nanti nilai-nilainya bakal kita berikan ke kakak pendamping kemudian langsung ke mahasiswa baru selain pengetahuan dari website dan instagram.” imbuh Raditia.

Realita di Belakang Layar

Internet memegang peran utama saat berinteraksi di dunia digital. Secara garis besar, keberjalanan kegiatan daring memiliki pola permasalahan yang sama. Menilik keterangan dari Shintia Nur Kartini yang merupakan mahasiswi Sosiologi UNS 2018 mengenai kegundahan saat kuliah daring dalam hal jaringan internet.

 “Harapan saya mahasiswa baru dapat menyusun strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Misalnya mencari sinyal di tempat yang strategis.” ujar Shintia. Selain itu, Shintia juga berpendapat bahwa panitia PKKMB telah mengatur penyelenggaraan acara dan mempertimbangkan sarana yang tepat untuk PKKMB daring.

Pada kenyataaannya PKKMB daring merupakan keputusan yang berat untuk diterapkan jika ditinjau dari segi perlunya interaksi sosial di lingkungan kampus secara langsung. Meskipun begitu diperlukan sinergi antara panitia PKKMB dan mahasiswa baru sehingga nilai-nilai yang diberikan tersampaikan secara maksimal. 

SHARE THIS

0 Comments: