Oleh: Fatmadita Pangesti
Ilmu KOmunikasi 2011, FISIP - UNS
19
November 2013, 21:38
Dia yang hanya bisa menyimpan rindunya sebatas air
muka
Tak sempat membisik liar pada angin sang gita
Dia yang tak sempat beranjak dan berteriak lantang
tentang yang sudah menghujam dan menyayat hati
Dia yang tidak bisa bertutur
Bahkan kepada dirinya sendiri
Yang tidak mampu mengartikulasikan rindu sebening
embun pagi
Dia...Untuk dan Kepada Dia yang dituju
Sepotong rindu atau entah hanya seberkas memori
yang menggeliat keluar
Dia kepada Dia yang tidak mampu terungkapkan
Entah apa yang dirasa
Tetapi dia memiliki ‘banyak’ yang tak terungkapkan
Kepada Dia...
0 Comments: