Selasa, 12 November 2013

Era Informasi: Ekspansi Media Besar-Besaran


Oleh: Ilham Fariq Maulana

Media adalah alat paling penting dalam modernisasi dan penyebaran ideologi. Sehingga masyarakat menjadi ketergantungan dengan isi media. Ekspansi media yang telah mengglobal membawa informasi dan kultur baru. Distribusi global tersebut diikuti ekspansi kapitalisme atas aktivitas produksi dalam skala global (Widyawati, 2005).
Imperialisme media besar tidak hanya membawa gaya baru bisnis di kalangan media global. Namun, juga menghasilkan suatu pengaruh tidak langsung kepada masyarakat secara kultural yang bersifat luas. Ekspansi internasional dari aktivitas informasi ini dari merupakan proses dari transnasionalisasi dan transinformasi. Proses tersebut memunculkan sejumlah isu tentang dominasi budaya dan subordinasi, kontrol terhadap komunikasi, produk budaya dan distribusinya, akses terhadap ekonomi politik. Proses transnasionalisasi dan transinformasi ini menghasilkan arus informasi yang searah. (Widyawati, 2005). Proses informasi yang searah inilah yang disebut dengan imperialisme media. (Reeves, 1993)
Budaya baru muncul seiring media besar internasional atau nasional ekspansif ke sejumlah media lokal. Proses pertukaran kultur dan informasi tidak bisa dialihkan dalam fenomena ini. Budaya baru yang hadir itu menjadi ideologi bagi mereka yang terpapar oleh proses pertukaran tersebut. Imperialisme media yang bersifat searah menghadirkan pemikiran yang subyektif dari masyarakat akan isi media. Sehingga hal ini dapat melukai norma dan nilai di masyarakat sendiri. Bahkan imperialisme media menghadirkan suatu anggapan bahwa, media tidak lagi independen karena ‘politisasi’ media yang dilakukan oleh pemilik media besar.
Dengan kekuatan modal besar untuk berinvestasi pada teknologi komunikasi, pengusaha media ibukota yang notabene telah besar akan melibas pengusaha media kota-kota lain yang kemungkinan memiliki modal lebih kecil. Dengan demikian, semua kegiatan yang ada dalam sebuah negara, akan diliput oleh orang-orang yang sama (Dewi, 2007).
Singkatnya imperialisasi media oleh media besar terlahir oleh adanya kapitalisme media. Pemilik media menjadi pelaku besar di dalamnya. Adanya monopoli bisnis media secara tidak langsung mampu memunculkan ‘politik’ di dalam media. Dampaknya tidak hanya dirasakan institusi media sendiri juga ke kultur masyarakat.



SHARE THIS

0 Comments: