Minggu, 21 Desember 2014

Prodi Bahasa Jawa FKIP Gelar Parade Sandiwara Jawa

Dok.VISI/Astini
lpmvisi.com, Solo – Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Jawa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta gelar parade sandiwara Jawa antar SMA mulai 19-21 Desember 2014. Parade sandiwara Jawa yang diselenggarakan di  Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta ini menggandeng beberapa kelompok teater SMA di Karesidenan Surakarta.

“Parade ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa memiliki budaya Jawa di kalangan generasi muda. Jika mereka sudah punya rasa memiliki, mereka akan menggunakan dan melestarikan budaya Jawa tanpa harus dipaksa,” ujar Muhammad Rohmadi, Kepala Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UNS. Ketika ditanya soal mengapa harus melalui teater, Rohmadi mengungkapkan bahwa panggung teater adalah representasi dari kehidupan nyata. “Pertunjukan teater ini bersumber dari kehidupan sehari-hari yang mengandung kritik sosial,” tambahnya

“Ini parade pertama yang diselenggarakan Prodi Bahasa Jawa dan tahun depan jika banyak yang tertarik kami ingin menjadikannya sebagai kompetisi,” ujar Rohmadi. Parade ini berisikan pertunjukan teater dari SMA N 3 Surakarta, SMA N 1 Karanganyar, SMA N 1 Boyolali, SMA Batik 1 Surakarta. Selain pentas teater, juga akan ada kethoprak dengan lakon Sengkala yang akan dimainkan oleh mahasiswa Prodi Bahasa Jawa di hari terakhir parade.

Parade sandiwara ini disambut baik oleh Suryono, Sutrada Langit Khatulistiwa dari Teater Prada SMA Batik 1 Surakarta. Dia mengaku bahwa pertunjukan teater ini adalah salah satu media belajar bahasa Jawa yang lebih asyik untuk siswa-siswa SMA. “Dengan teater yang naskahnya memakai bahasa Jawa, anak-anak juga bisa belajar. Misalnya jika ada diksi, unggah-ungguh, maupun peribahasa di dalam naskah yang tidak mereka mengerti, mereka bisa langsung bertanya,” jelas laki-laki yang juga berstatus sebagai guru Bahasa Jawa di SMA Batik 1 Surakarta itu.


Para pemain teater sendiri mengaku tak kesulitan berdialog dengan bahasa Jawa. “Kalau kami sih biasanya sebelum pentas belajar dulu jadi nggak begitu kesulitan waktu pentas. Kita juga sering, kok, main teater dengan bahasa Jawa. Kan, untuk melestarikan bahasa Jawa juga,” komentar Jodi Dewatama, salah satu pemain di Teater Prada. (Astini)

SHARE THIS

0 Comments: