Kamis, 16 Agustus 2012

Flash Fiction, Cerita Pendek Versi Pendek

Oleh: Sinta Agustina

Mungkin belum banyak yang tahu apa itu flash fiction. Sesuai dengan namanya, flash fiction merupakan karya fiksi yang sangat singkat, menggunakan kalimat yang to the point, sehingga tidak terkesan bertele-tele. Flash fiction terdiri dari 250 hingga 1000 kata, paling tidak 2-3 halaman Microsoft World, berbeda dengan cerpen yang bekisar antara 3000 hingga 10000 kata. Sejumlah sastrawan menyebutnya sebagai “cerita mini” atau “cermin”. Ada pula istilah lain seperti sudden fiction, microfiction, micro-story, postcard fiction, dan short short story.
Seperti halnya cerpen, flash fiction pun mempunyai bagian-bagian yang sama dengan cerpen, mulai dari pengenalan tokoh-tokoh, permasalahan, hingga penyelesaian masalah. Jika cerpen mendiskripsikan karakter/tokoh dan latar belakang secara spesifik, maka tidak dengan flash fiction. Pada flash fiction, tokoh dan latar belakang diceritakan secara ringkas.
Flash fiction merupakan bentuk karya fiksi yang tergolong baru di dunia kepenulisan tanah air. Bentuk karya fiksi yang sangat ringkas ini mulai dikenal karena maraknya penggunaan internet, salah satu media yang sangat berperan dalam pengenalan flash fiction adalah blog. Blog biasanya berisi tulisan-tulisan yang cukup ringkas, ketika sebuah blog berisi tulisan yang sangat panjang dan padat, maka pembaca pun akan merasa bosan dan malas untuk melanjutkan membaca di lain waktu. Sehingga muncullah flash fiction, dengan gaya yang hampir sama dengan cerpen tetapi memiliki fisik yang sangat ringkas, sehingga ketika dibaca tidak menyebabkan bosan.
Para pengguna internet, dalam hal ini blogger, blogwalker, maupun pembaca ternyata lebih nyaman ketika membaca tulisan yang berbentuk flash fiction, karena selain ringkas, flash fiction juga menggunakan kalimat efektif, sehingga mempermudah pembaca dalam memahami cerita. Dan satu lagi, pembaca tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk membaca sebuah karya fiksi.
Keterbatasan jumlah kata pada flash fiction terkadang memaksa sejumlah bagian dari tulisan, seperti konflik dan tantangan muncul secara tersirat. Karena tulisan fiksi yang satu ini menggunakan kata-kata yang to the point, sebagai pembaca kita harus teliti dalam membaca. Begitu juga pun dengan penulis, penulis flash fiction harus piawai mengolah kata seminim mungkin, tetapi dapat menghasilkan tulisan yang bermakna.

SHARE THIS

0 Comments: