Senin, 22 Januari 2018

Keroncong Bale dan Upaya Pelestarian Langgam Klasik

Salah satu penampilan pada acara Keroncong Bale di Balai Soedjatmoko (Dok. VISI/Atta)

Lpmvisi.com, Solo − Bentara Budaya Surakarta kembali menggelar pementasan orkes keroncong bertajuk “Keroncong Bale” pada hari Jumat (19/01/2018), pukul 20.00 WIB. Berlokasi di selasar Balai Soedjatmoko, Keroncong Bale menjadi wadah para musisi keroncong lokal untuk menunjukkan eksistensinya. Dengan menggandeng Swadeshi Mandiri−orkes keroncong asal Sukoharjo−serta beberapa musisi keroncong lainnya, Keroncong Bale menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung Gramedia.

Swadeshi Mandiri mengaku telah lima kali menjadi pengisi gelaran Keroncong Bale. Tak hanya tampil di pagelaran rutin tersebut, Swadeshi Mandiri pun tampil di Joglo Sriwedari, Metta FM, dan RRI. “Bagi kami, bukan sekedar pentas, disini kami menciptakan persaudaraan antar seniman,” tutur Sri Wahono, selaku pemilik Orkes Keroncong Swadeshi Mandiri kepada VISI seusai acara.

Tak hanya menampilkan Langgam Jawa Klasik, Keroncong Bale juga menyuguhkan lagu-lagu Keroncong Dangdut serta Keroncong Pop.

Adi, Kepala Bagian Organisasi Himpunan Artis Musik Keroncong Indonesia (HAMKRI) menyebutkan bahwa dukungan pemerintah sangat penting bagi penyelenggaraan dan pelestarian musik keroncong yang menjadi ikon Kota Solo. “Untuk upaya pemerintah sendiri meliputi pendanaan dalam rangka pengadaan alat dan setiap kelurahan pasti dibantu kok. Untuk (kota− red) Solo sudah bagus,” ungkap Adi.

Tak jauh berbeda dengan Adi, Sri Wahono menuturkan bahwa dukungan pemerintah dalam membantu budayawan sangat penting untuk mengadakan kegiatan yang dapat menarik minat generasi muda untuk turut andil dalam pelestarian budaya lokal. “Bukan untuk mencari prestasi. Kalau (generasi−red) kami sudah terlewat, mestinya generasi muda ini yang perlu kami rangkul, kami support” lanjutnya.


Meskipun Keroncong Bale sudah ada sejak tahun 2014, masih terdapat penonton yang mengaku baru mengetahui adanya acara tersebut. Damar, salah satu penonton, mengaku baru mengetahui Keroncong Bale sekitar dua tahun terakhir. “Baru tahu sekitar dua tahunan. Dulu tahunya karena beli buku terus cari-cari informasi,” ungkapnya. Penikmat musik keroncong tersebut berharap musik keroncong semakin banyak diminati oleh kalangan anak muda. (Atta, Anggi, Naya)

SHARE THIS

0 Comments: