Sabtu, 23 September 2017

Pemkot Solo Promosikan Pasar Tradisional Lewat Acara Festival

Suasana salah satu titik pada lokasi Festival Kuliner, Kamis (21/9/2017). Festival Kuliner merupakan salah satu dari rangkaian acara Festival Ragam Pasar Tradisional 2017. (Dok.VISI/Fauzan)
lpmvisi.com, Solo Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyelenggarakan Festival Ragam Pasar Tradisional bertajuk "Kumandange Pasar” pada Kamis (21/9/2017) hingga Minggu (24/9/2017). Bertempat di Benteng Vestenburg, 44 pasar tradisional yang tersebar di Kota Solo tercatat mengikuti acara ini. Dengan menampilkan beberapa dagangan khas masing-masing pasar, Pemkot Solo berniat untuk mempromosikan pasar-pasar tersebut kepada masyarakat luas.

“Kami mempromosikan pasar-pasar tradisonal ini supaya pasar tradisional tetap eksis pada era persaingan yang kompetitif. Di era globalisasi ini, kami ingin pasar trasional tetap ada, hidup, dan diminati masyarakat,” ungkap Sigid selaku Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kota Solo saat ditemui VISI di sela-sela persiapan pembukaan acara, Kamis (21/9/2017).

Sigid menambahkan jika Festival Ragam Pasar Tradisional digelar untuk meyakinkan masyarakat agar menjadikan pasar tradisional sebagai tujuan utama berbelanja. Hal ini dibarengi  usaha Pemkot dalam membenahi pasar tradisional agar mampu bersaing dengan pasar modern yang kian menjamur. 

"Kami menjadikan pasar tradisional yang bersih, menyediakan eskalator serta lift, dan mempunyai pengelolaan yang profesional sehingga pasar tradisional tidak ketinggalan zaman,” tutur Sigid.

Gelaran festival ini menuai beragam respon dari para pedagang yang berpartisipasi. Dodi Sudarsono, Ketua Paguyuban Pasar Triwindu berharap kehadiran Festival Ragam Pasar Tradisional memiliki dampak baik pada peningkatan pengunjung di Pasar Triwindu. 

“Mudah-mudahan banyak pengunjung dari luar kota di pameran ini sehingga semakin menambah jumlah pengunjung di Pasar Triwindu,” tutur Dodi saat menyampaikan harapannya.

Berbeda dari Dodi, Jalil, salah seorang pedagang asal Pasar Sibela Mojosongo menyampaikan masukan untuk gelaran ini. Masukan Jalil terutama berkait konsep acara.

"Acaranya bagus, bisa memperkenalkan pasar tradisional kepada masyarakat luas. Tapi dari segi penyelenggaraan menurut saya belum menunjukkan sisi tradisionalnya."

Ia juga menambahkan saran bagi panitia penyelenggara untuk menyediakan brosur profil pasar tradisional. Tujuannya supaya pengunjung yang datang tidak hanya sekedar lewat dan melihat, tapi juga disuguhi informasi soal pasar.

Selain menampilkan 44 pasar tradisional di Kota Solo, Festival Ragam Pasar Tradisional turut menyelenggarakan festival kuliner, lomba mewarnai, talkshow di radio, hingga jalan sehat. Festival kuliner menjadi salah satu acara yang mampu menarik banyak pengunjung. Bahkan, sejumlah pengunjung yang VISI wawancarai mengaku tidak tahu-menahu soal kehadiran Fesitval Ragam Pasar Tradisional dan justru datang karena tertarik dengan acara festival kuliner.

“Saya tidak tahu ada Fesitval Ragam Pasar Tradisional di sini,” kisah Ervi (17), salah satu pengunjung yang datang bersama rekan-rekannya dari Matesih. 

Salah satu pemilik stan kesehatan yang enggan disebutkan identitasnya juga mengaku bahwa sebelum acara dimulai ia tidak mengetahui adanya Festival Ragam Pasar Tradisional. “Saya sebelumnya tidak tahu tetapi saya tertarik dengan festival pasar tradisional ini,” pungkasnya. (Iim, Metta)

SHARE THIS

0 Comments: