Jumat, 07 Juli 2017

Tegar


(Dok.internet)

Oleh : Laila Mei Harini


Kadang semua terasa hambar, meski intuisi tentang manis dan asam perlahan membungkam kenyataan.

Juga kau, yang mungkin akan lari, meninggalkan problematika brutal yang tampak tak bergeming

Menghindar memang semudah mengubah putih menjadi abu-abu,
atau sepiring nasi menjadi semangkok bubur aneka rasa

Namun itu bukan jalan keluar, saat kau terjebak di mercusuar penuh masalah sekalipun

Bahkan dengan serbuan rudal yang terasa rancu akan konflik, kau masih bisa menyerbu hari dengan jemari,
atau hujan deras dengan nafas

Ambil langkah yang membuat barisanmu selalu berseteru di depan, demi membombardir prahara bisu

Bukan hilang ditelan ego, khas pecundang malang


Badai memang pasti berlalu, namun seberapa kuat kau bertahan, tegar, dan berdiri gagah tanpa berteriak, menyerah!


SHARE THIS

3 komentar: