Jumat, 12 Mei 2017

KINE KLUB FISIP UNS Kembali Selenggarakan Pesta Film Solo

Suasana hari pertama Pesta Film Solo 7. Pesta Film Solo merupakan acara pemutaran dan diskusi film yang diselenggarakan KINE KLUB FISIP UNS. (Dok.VISI/Andi)
lpmvisi.com, Solo – KINE KLUB FISIP UNS kembali menyelenggarakan acara pemutaran film Pesta Film Solo (PFS). Mengambil tema Ruang Kaca, PFS yang sudah memasuki penyelenggaraan ketujuhnya ini diagendakan berlangsung pada Kamis (11/5/2017) hingga Sabtu (13/5/2017) bertempat di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah, Solo.

Seperti penyelenggaraan sebelumnya, PFS 7 melakukan pemutaran beberapa film karya dalam negeri maupun film komunitas, serta diskusi seputar dunia perfilman. KINE mendatangkan beberapa pembicara, antara lain Fajar Nugros selaku sutradara film Cinta Brontosaurus, Pritagita Arianegara yang menyutradarai  film Salawaku, serta Djenar Maesa bersama Kan Lume selaku sutradara film hUSh.

Kepada VISI, Rakhmi Ilma selaku Humas acara menuturkan bahwa PFS diselenggarakan guna menyampaikan kepada masyarakat bahwa ada 2 jenis filmmaker, yaitu yang mengikuti tren (menampilkan filmnya di layar lebar—red) dan yang memiliki idealismenya sendiri. Diharapkan agar masyarakat kemudian tidak serta merta beranggapan bahwa film komunitas itu jelek. Berbagai komunitas pecinta film dari berbagai daerah seperti Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya juga turut berpartisipasi memeriahkan gelaran PFS kali ini.

“Kebetulan memiliki background belajar perfilman, jadi kami sebisa mungkin turut mengapresiasi apa saja perfilman Indonesia,” ungkap Koko, salah satu pengunjung PFS yang berasal dari KINE ISI Yogyakarta. 

Koko juga menambahkan kesan dan apresiasi tingginya terhadap PFS kali ini yang menurutnya sudah dapat berlangsung sesuai ekspektasi. Tak lupa pula ia menyampaikan saran untuk gelaran PFS kedepannya.

“Lebih digiatkan lagi promosinya. Sebagian besar yang hadir kan tamu komunitas atau undangan. Sementara masyarakat (umum—red) mungkin kurang tau PFS itu acara apa,” imbuh Koko.

Tirta Prabowo, mahasiswa FISIP UNS yang menyempatkan diri datang pada hari pertama penyelenggaraan PFS 2017 juga mengutarakan harapannya terhadap PFS.

“Kalau untuk PFS sih mungkin semoga acara berikutnya bisa lebih berkualitas. Film-film yang ditayangkan kalau bisa mungkin film yang ada unsur budaya serta nilai moral atau pesan yang kuat,” pungkas Tirta. (Andi, Mekar, Yuni)

SHARE THIS

0 Comments: