Minggu, 16 Maret 2014

Mahasiswa Komunikasi 2010 UNS Rilis Buku Sendiri


Dok.VISI/ Arfian
SOLO - Mahasiswa jurusan komunikasi angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta secara resmi merilis buku karya mereka, Kamis (13/3). Buku tersebut berjudul Media dan Komunikasi Kontemporer.
Perilisan buku tersebut juga dibarengi dengan acara bedah buku.


 Acara ini diselenggarakan di ruang seminar FISIP UNS. Launching dan bedah buku ini menutup rangkaian acara Communication Expo 2014, yang diadakan selama dua hari berturut-turut.

 “Dulu, sebenarnya buku itu adalah tulisan dari temen-temen kelas etika dan filsafat komunikasi. Jadi, isinya sebenarnya ya enggak jauh-jauh dari etika. Dan dulu pada awal tulisannya dibagi menjadi enam bagian. Ada etika advertising, Public Relation, jurnalistik, radio, video, dan etika-etika yang lain. Tapi setelah jadi buku, pengelompokannya diganti.” ujar Ketua panitia Singgih Nugroho.

Acara peluncuran dan bedah buku ini tambah Singgih ada dua sesi. Sesi pertama etika media, dan sesi kedua etika profesi. “Penulisan buku ini sebenarnya adalah inisiatif dari pak Eka Nada Shofa Dosen komunikasi. Pak Eka yang memberi tugas, tapi memang dari awal tugas itu sudah diproyeksikan untuk dijadikan buku, jadi itu adalah kumpulan tulisan yang disusun menjadi buku,” jelas Singgih.
 
Ditanya soal harga dan target penjualan dari buku Media dan Komunikasi Kontemporer, Singgih mengatakan, buku tersebut dijual dengan harga Rp 40.000,00. Sedangkan target penjualan utamanya adalah adik-adik tingkat program studi komunikasi. “Tapi sebenernya siapa saja boleh beli. Dan buku ini bisa diperoleh di UNS bookstore,” ujarnya. Namun sayangnya, buku ini belum bisa dijual di toko lain. 

Acara peluncuran dan bedah buku Media dan Komunikasi Kontemporer itu dihadiri oleh para mahasiswa jurusan ilmu komunikasi FISIP UNS angkatan tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013. Ada dua sesi dalam acara tersebut, sesi etika media dan sesi etika profesi. Terdapat tiga pembicara pada masing-masing sesi. Sesi pertama, yaitu sesi etika media diisi oleh Udi, Ambar, dan Puri. Sesi kedua, yaitu sesi etika profesi diisi oleh Dede, Kurnia, dan Amay. Eri yang juga mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2010 menjadi moderator dalam forum ini. Dan acara ini dibuka serta ditutup oleh MC (Master of Ceremony) Ari Purwadi.

Di sesi kedua yang merupakan sesi terakhir dari bedah buku Media dan Komunikasi Kontemporer, salah satu pembicara, Kurnia, berbicara mengenai proses editing dari buku Media dan Komunikasi Kontemporer. Ketika mengisi acara, Kurnia kerap melemparkan jokes yang mengundang tawa audience. Contohnya adalah ketika Kurnia mengemukakan syarat-syarat untuk menjadi editor “Untuk jadi editor ada syaratnya, syaratnya harus mau ngedit dan jadi editor,” celetuk Kurnia yang langsung disambut tawa oleh semua audience.

Pembicara terakhir di dalam sesi kedua, Amay, berbicara tentang CSR (Corporate Social Responsibility). Menurut Amay, ada sebuah polemik CSR di Indonesia, yaitu CSR dari perusahaan rokok. Amay berpendapat bahwa CSR yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan rokok di Indonesia kurang tepat.

Amay lantas menjelaskan kepada audience bahwa perusahaan rokok di Indonesia seharusnya melakukan CSM (Corporate Social Marketing). “Yaitu sebuah tanggung jawab atas dampak penjualan rokok. Seperti bantuan penyembuhan terhadap pasien penderita kanker, dan penyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh rokok,” terang Amay.

Selain peluncuran dan bedah buku, acara Communication Expo 2014 ini juga diisi dengan pameran produk komunikasi karya mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2010 yang diselenggarakan di Public Space FISIP UNS. Pameran produk komunikasi itu digelar selama acara Communication Expo 2014 berlangsung. Lalu ada juga Seminar Komunikasi Kontemporer bertajuk “Communication Industry: Nowadays and Tomorrow”, yang diadakan pada hari Rabu (12/3). Arfian
 



SHARE THIS

0 Comments: